Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini angkat suara soal Timur Tengah yang memanas pasca serangan drone Iran ke wilayah Israel.
Jazuli menyinggung kebiadaban yang selama ini telah dilakukan Palestina. Ia berharap Indonesia mengusulkan proposal ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bersikap tegas menghentikan penjajahan Israel kepada Palestina, usai serangan udara Iran ke Israel pada Sabtu (13/4).
"Berharap pascaserangan Iran ke Israel agar Indonesia mengusulkan proposal ke PBB untuk bersikap tegas menghentikan penjajahan dan pembantaian Israel terhadap warga Palestina, serta mewujudkan perdamaian permanen sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Jazuli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/4/24), dilansir dari ANTARA.
Selain PBB, Jazuli juga meminta seluruh negara dan badan dunia bersikap tegas, tidak hipokrit dan standar ganda.
Menurutnya jika negara lain mengecam tindakan Iran, maka kecaman serupa juga harusnya diberikan ke Israel atas kebiadaban terhadap rakyat Palestina.
"Kalau mereka tegas mengecam serangan Iran ke Israel yang akan menyebabkan eskalasi konflik di Timur Tengah, maka seharusnya mereka juga tegas menghentikan kebiadaban penjajah Israel atas Palestina dengan segala upaya dan biaya," ujarnya.
Jazuli menyebut Israel sebagai biang kerok tidak stabilnya situasi di kawasan timur tengah. Menurut Jazuli, Israel adalah penyebab tidak stabilnya situasi Timur Tengah dan dikhawatirkan jadi ancaman serius perdamaian dunia.
“Israel adalah biang kerok instabilitas Timur Tengah dan ancaman perdamaian dunia,” ungkapnya.
Soal serangan Iran, Jazuli menyesalkan karena membuat eskalasi konflik Timur Tengah memanas akibat serangan drone-drone dan rudal balistik Iran ke wilayah (pendudukan) Israel.
Serangan itu dikhawatirkan meningkat tensi konflik dan instabilitas politik Timur Tengah dan dunia. Namun Jazuli secara tegas menyatakan bahwa biang kerok itu semua adalah Israel.
Ia pun menyoroti soal kesewenangan Israel yang telah lama menindas rakyat Palestina.
“Penjajahan dan kesewenang-wenangan Israel terhadap rakyat Palestina selama ini yang membuat kawasan Timur Tengah bergejolak. Eskalasi meningkat sejak 7 Oktober 2023, agresi brutal Israel ke Gaza telah menewaskan lebih 33.000 warga sipil Palestina,” terang Jazuli.
Menurutnya, kebiadaban Israel membuat negara-negara lain marah dan mengecam entitas zionis tersebut. Pasalnya Israel seperti kebal dan tidak terjamah hukum internasional. Karena selama ini mendapat back up dari negara-negara besar yang berperilaku hipokrit dan standar ganda seperti AS, Inggris, Australia dan Eropa.
Baca Juga: NasDem Buka Peluang Usung Anies di Pilkada Jakarta
Berbagai resolusi dilanggar termasuk resolusi gencatan senjata DK PBB terkahir, PBB pun seolah tak kuasa memberi sanksi, sementara dunia terus menyaksikan di depan mata korban sipil rakyat Palestina berjatuhan secara memilukan. Ribuan anak-anak, perempuan, dan orang tua tewas menyedihkan oleh mesin perang Israel.
“Dengan demikian, serangan yang dilakukan oleh negara-negara dan kelompok-kelompok perlawanan pro Palestina seperti Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran hanyalah respon dari kebiadaban dan kepongahan Israel. Apalagi Israel juga secara agresif menyerang kedaulatan negara tersebut terutama dalam kasus retaliasi Iran,” tegasnya.
Sebelumnya, disebutkan Iran mmeluncurkan serangan melalui drone ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4/24).
Mengutip laman ANTARA, Iran mengonfirmasi telah meluncurkan puluhan pesawat nirawak (drone) dan rudal ke arah Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara pascaserangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pekan lalu.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa militer menembakkan puluhan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas “banyak kejahatan” yang dilakukan Israel, termasuk serangan pekan lalu terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: