Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Ekspor, Kemendag Ungkap Ada Potensi Senilai US$16,98 Juta dari Maroko

        Dorong Ekspor, Kemendag Ungkap Ada Potensi Senilai US$16,98 Juta dari Maroko Kredit Foto: DJKI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Misi Dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapat respons positif dari para pelaku usaha Maroko yang tertarik menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia. Dari misi dagang ke Maroko tersebut, Kemendag RI mencatatkan potensi transaksi USD16,98 juta atau setara Rp276 miliar. 

        “Misi dagang ke Maroko bertujuan untuk memperkuat penetrasi ke pasar Afrika Utara dan membangun kerja sama bisnis dengan pelaku usaha di Maroko dan negara sekitar. Kami hadirkan para pelaku usaha Indonesia ke Maroko untuk bertemu dengan calon mitra dari Maroko dan negara sekitarnya. Antusiasme pelaku usaha di kawasan terlihat dari nilai potensi transaksi hingga Rp276 miliar dari penjajakan kerja sama bisnis (business matching),” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Didi Sumedi, Jakarta, Sabtu (4/5/2024). 

        Baca Juga: Tampil di Designed Giftionery Taiwan, Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar

        Didi menjelaskan, pada penjajakan kerja sama bisnis, total transaksi potensial senilai Rp276 miliar diperoleh dari sektor pengolahan hasil perikanan, makanan olahan, rempah, briket, dan batu bara.

        “Kami harap melalui kegiatan ini, ekspor produk Indonesia akan meningkat cukup signifikan,” tambah Didi.

        Didi menambahkan, Maroko memiliki posisi yang penting bagi Indonesia. Utamanya, peran Maroko adalah mitra dagang nontradisional dan hub untuk memasuki pasar Afrika Utara. Sebaliknya, Maroko juga memiliki potensi untuk memperluas akses pasar ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. 

        Didi pun menyampaikan harapannya untuk meningkatkan nilai ekspor dengan memanfaatkan Maroko untuk masuk ke pasar Afrika Utara.

        “Potensi kerja sama Indonesia dan Maroko masih memiliki peluang yang sangat terbuka untuk dapat ditingkatkan. Terlebih, saat ini kedua negara masih dalam proses perumusan Preferential Trade Agreement (PTA) yang kami harap dapat memberikan katalis pada nilai perdagangan di kawasan Afrika Utara,” kata Didi.

        Baca Juga: Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

        Tren ekspor Indonesia ke Maroko dalam lima tahun terakhir (2019–2023) mencapai 22,94 persen. Produk ekspor utama Indonesia ke Maroko pada 2023 meliputi margarin dengan pangsa 12,60 persen dari total ekspor Indonesia, kopi 11,86 persen, serta minyak dan lemak nabati 8,30 persen.

        Di sisi lain, impor Indonesia dari Maroko pada 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk impor utama Indonesia dari Maroko pada 2023 meliputi aluminium dengan pangsa 11,28 persen dari total impor Indonesia, pakaian wanita 7,27 persen, dan peralatan listrik 5,24 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: