Memanfaatkan Media Sosial untuk Membangun Komunitas Solid dan Beretika
Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Jawa Tengah dengan tema "Membangun Komunitas Digital" pada Kamis (16/5/2024).
Kali ini hadir pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2024 yang ahli di bidangnya untuk berbagai bidang antara lain Dosen Universitas Nusa Mandiri & Universitas Bina Sarana Informatika Arief Rama Syarif, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya Anifatul Jannah, dan penulis Aini Firdaus
Survei terbaru dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet. Internet dapat menjadi peluang untuk membangun komunitas yang solid, menemukan rekan dengan kesamaan minat untuk membangun hal bermanfaat.
Dalam pemaparannya, Arief menyatakan bahwa media sosial dapat menjadi medium yang tepat untuk membangun komunitas, karena sifatnya yang dapat menjangkau secara luas, interaksi pada waktu yang sesungguhnya, kemampuan membangun hubungan, pertukaran informasi, dukungan, dan kolaborasi yang dapat dimaksimalkan.
Pada kesempatan yang sama, Aini menambahkan media sosial juga memberi kemudahan akses, komunikasi, masukan dan umpan balik, berbagi konten, networking, serta wadah tepat bagi orang dengan kesamaan minat.
Baca Juga: Pemerintah Catat Penerimaan di Sektor Ekonomi Digital hingga Rp24,12 Triliun
Adapun lima langkah membangun komunitas yang sukses di media sosial, menurut Arief dapat dimulai dengan menentukan tujuan yang jelas, memilih platform yang tepat, membuat profil komunitas yang menarik, membuat konten berharga dan menarik, serta mempromosikan komunitas agar dapat menjangkau lebih banyak orang.
Dengan menggunakan langkah tepat membangun komunitas, Aini menjelaskan bahwa komunitas dapat berkembang lebih besar, anggota dapat terlibat intens, dan tumbuh loyalitas. Komunitas yang sukses juga dapat membawa dampak positif pada masyarakat.
Namun demikian, membangun komunitas di media sosial tidak luput dari dampak negatif yaitu kemungkinan terjadinya opini yang dominan, perundungan online, informasi keliru yang diyakini benar, ketergantungan, dan gangguan mental.
Oleh karena itu, penting bagi komunitas online tersebut untuk membuat aturan dan memilih admin yang kredibel, mengkombinasikan dengan acara temu langsung, membuat strategi meningkatkan interaksi, serta memfasilitasi kolaborasi antara anggota dan pihak luar.
Anifatul mengingatkan akan pentingnya netiket atau etika dalam berinternet yang juga dapat menjadi pedoman untuk membangun komunitas di media sosial yang sehat dan sukses.
"Dengan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Mereka dengan berbagai cara membangun hubungan lebih jauh dan berkolaborasi dengan orang lain. Maka, segala aktivitas digital di ruang digital dan menggunakan media digital memerlukan etika digital," jelas Anifatul.
Ia mengingatkan kepada pengguna media sosial dalam hal ini komunitas selalu melakukan THINK dalam beraktivitas di media digital untuk membangun relasi yang baik.
Baca Juga: Pemetaan Daya Saing Jadi Kunci dalam Menyambut Kecemerlangan Ekonomi Digital Indonesia
THINK adalah singkatan dari masig-masing yang memiliki makna True yaitu menanyakan kembali apakah yang kita tulis atau sampaikan benar, Hurt someone yaitu apakah aktivitas kita menyakiti orang lain, Illegal mengenai informasi valid atau resmi bukan hoaks. Necessary berarti konten tersebut penting atau tidak untuk disebarkan informasinya, dan Kind yang menganut etika di ruang fisik juga sama di ruang digital. Sopan santun tetap harus dilakukan dimanapun tempatnya.
"Sebagai masyarakat Indonesia yang kental dengan nilai gotong-royong, ramah, dan ‘guyup’, mari waspadai sisi negatif media sosial bagi interaksi komunitas dan optimalkan media sosial dengan positif. Kunci untuk memanfaatkan media sosial secara positif, yaitu dengan membuat dan mengikuti aturan yang berlaku, menjaga etika, memanfaatkan media sosial secara positif, bijaksana, dan bertanggung jawab," pungkas Aini.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat