WE Online, Jakarta - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) pada kuartal I tahun 2015 mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 12 persen Rp 2,5 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan tersebut disebabkan terjadinya penurunan penjualan mobil yang sebesar 19 persen dari 13.937 unit di kuartal pertama tahun 2014 menjadi 11.346 unit di kuartal pertama tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Rico Adisurja Setiawan pada acara paparan publiknya di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
"Penjualan kami di kuartal pertama ini memang melambat. Namun, kami yakin di kuartal kedua penjualan bisa lebih baik," katanya.
Sementara itu, pendapatan bersih perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 sebesar Rp 11 triliun, stabil dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 253,1 miliar turun 18 persen. Laba per saham juga mengalami penurunan 18 persen menjadi Rp 45 per saham.
Laba dari bisnis otomotif grup menurun 37 persen menjadi Rp 122,5 miliar. Penjualan mobil nasional turun dua persen menjadi 1,2 juta unit dan penjualan mobil grup juga turun dua persen menjadi 53.661 unit karena ketatnya persaingan yang juga berdampak pada margin.
Penjualan motor nasional meningkat dua persen menjadi 7,9 juta unit. Penjualan motor perseroan, terutama berlokasi di provinsi yang bergantung pada minyak sawit, meningkat 18 persen menjadi 209.228 unit, ditunjang oleh meningkatnya harga minyak sawit.
Laba Tunas Rental menurun 38 persen menjadi Rp 16 miliar, meskipun terdapat penambahan pada armada, terutama disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari penjualan mobil bekas sewa dan peningkatan biaya bunga. Armada Tunas Rental bertambah 26 persen menjadi 7.461 unit.
Perusahaan afiliasi yang 49 persen sahamnya dikuasai oleh perseroan, yakni Mandiri Tunas Finance, menyumbangkan laba Rp 114,7 miliar, 33 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan administrasi yang timbul dari portofolio yang lebih besar. Volume pembiayaan baru meningkat 27 persen menjadi Rp 14,8 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: