Konten Kreator Budaya Lokal Tidak Akan Pernah Kehabisan Ide
Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bertemakan “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” pada Kamis (20/6/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Baca Juga: Perhatikan Keamanan Saat Dokumentasikan Budaya dalam Bentuk Digital
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat memanfaatkan kreativitas digital untuk memperkenalkan budaya lokal Indonesia. Setiap individu sekarang ini bisa menjadi endorser buat budaya yang ada di sekitarnya.
Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena mengatakan, banyak hal bisa diceritakan untuk mengangkat budaya lokal Indonesia di ruang digital. Mulai dari keanekaragaman kopi, soto, hingga kain batik.
“Kalau jadi konten kreator budaya lokal, kita tidak akan kehabisan bahan. Ceritakan saja yang ada di daerah. Tidak harus tentang budaya tari-tarian, tapi apa makanannya, sejarahnya, apa yang melegenda,” kata Litani saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024).
Masyarakat juga perlu memperhatikan etika dalam berkarya. Periksa data sebelum memposting. Tidak mengangkat budaya orang lain tanpa mempelajarinya terlebih dulu. Jangan mengkritisi budaya lain. Berikan review yang baik, khususnya ketika sedang mencoba makanan lokal.
Direktur PT. Mahakarya Grup, Muhajir Sulthonul Aziz menambahkan, masyarakat harus mengenali dan memahami rekam jejak digital sebagai upaya menjaga keamanan digital. Tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk, seperti pencurian akun hingga penipuan online.
“Rekam jejak digital ini apapun yang dulu kita posting, sekarang bisa diulik kembali. Digali lagi,” kata Muhajir.
Rekam jejak digital sekarang ini menjadi salah satu penilaian dalam perekrutan karyawan. Oleh karena itu, setiap individu harus berhati-hati ketika posting konten. Jangan menggunakan media sosial secara toxic, dipakai menipu orang atau berkata-kata jelek.
Baca Juga: Orang Tua Garda Depan Bentuk Anak Cerdas Literasi Digital
Dalam kesempatan sama, Relawan Mafindo Surabaya, Pustakawan SIMT ITS, Mizati Dewi Wasdiana mengatakan, pemahaman etika digital membantu masyarakat membentengi diri dari tindakan negatif di ruang digital. Setiap individu menyadari apa yang dibagikan di media sosial harus bermanfaat dan punya nilai kemanusiaan.
“Kita juga harus sadar apa konsekuensi dari yang dilakukan. Memiliki kemauan menanggung konsekuensi dari perilaku,” kata Mizati.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena, Direktur PT. Mahakarya Grup, Muhajir Sulthonul Aziz, dan Relawan Mafindo Surabaya, Pustakawan SIMT ITS, Mizati Dewi Wasdiana.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat