Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Keberlanjutan Kelapa Sawit, BPDPKS Siapkan Lima Program Pokok Ini

        Dukung Keberlanjutan Kelapa Sawit, BPDPKS Siapkan Lima Program Pokok Ini Kredit Foto: Warta Ekonomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai lembaga penunjang ekosistem kelapa sawit nasional, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menaruh perhatian besar terhadap keberlanjutan kelapa sawit Indonesia.

        “Kami berkomitmen memberikan pendanaan kegiatan yang mendukung terwujudnya Kelapa Sawit Indonesia yang berkelanjutan, termasuk dalam peningkatan produktivitas, maupun dalam dukungan penyerapan minyak sawit melalui hilirisasi,” ujar Kabul Wijayanto, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS.

        Hal itu diungkapkan dalam seminar series sawit bertajuk Menakar Keseimbangan Produksi CPO untuk Kebutuhan Domestik & Ekspor: Urgensi dan Tantangannya yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi Group dan APKASINDO, Rabu (19/6/2024) lalu.

        Menurut Kabul, ada lima program pokok untuk mendukung keberlanjutan sawit ini. Pertama, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui penanaman kembali (replanting) dengan bibit yang baik, dan meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat. 

        “Apabila kebun sawit rakyat tidak dilakukan peremajaan, maka mulai tahun 2025 akan terjadi penurunan produksi hingga tahun 2045 diproyeksikan produksi CPO sebesar 44,34 Juta MT dengan produktivitas sebesar 3,1 MT/Ha/Tahun,” kata Kabul dalam materinya, dikutip Warta Ekonomi, Sabtu (22/6/2024).

        Kedua, Sarana dan Prasarana untuk perkebunan sawit akan ditingkatkan lagi guna menurunkan tingginya ongkos produksi. Kemudian membangun dashboard komoditas untuk data sawit yang satu dan sama. 

        Ketiga, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pelatihan kelembagaan pekebun baik manajerial maupun teknis agar pekebun dapat menerapkan Good Agricultural Practice (GAP). Lebih lanjut, GAP merupakan sistem sertifikasi proses produksi pertanian, menekankan adopsi teknologi maju dan ramah lingkungan, sistem produksi berkelanjutan, keanekaragaman hayati terjaga, produk panen aman konsumsi, kesejahteraan pekerja, dan usaha tani yang menguntungkan. 

        Baca Juga: Berimbas Serius pada Kelapa Sawit, Ini Ancaman Implementasi UEDR pada Produk Indonesia

        Keempat, Penelitian dan Pengembangan. Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, meningkatkan aspek sustainability, mendorong penciptaan produk/pasar baru dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kelima, Insentif Biodiesel dan Hilirisasi berupa dukungan dalam penyerapan CPO baik untuk biodiesel (program mandatori biodiesel) maupun untuk pangan serta mendukung penciptaan pasar hilirisasi sawit.

        Seminar itu juga menampilkan Deputi Menko II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dida Gardera sebagai Keynote Speaker dan sebagai pemantik diskusi yakni Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat Manurung serta Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS Kabul Wijayanto.

        Kemudian sebagai pembicara yakni Mula Putra selaku perwakilan dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Kementerian Pertanian RI; Professor Banking and Finance Universitas Bhayangkara Jakarta Prof. DR. Adler Haymans Manurung, CIFM, CIGS, CMA, CIABV, CIQnR, CIQaR; Sekretaris Jenderal GAPKI M. Hadi Sugeng; Wakil Ketua APROBI Suwandi Winardi; Direktur Utama ICDX Nursalam dan Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga.

        Semua pembicara kompak berkomitmen membangun industri kelapa sawit Indonesia. Pasalnya, industri sawit merupakan komoditas strategis yang berkontribusi besar terhadap perekonomian. Di antaranya menurunkan inflasi, memberikan devisa ekspor, menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan guna memperkuat ketahanan energi nasional, serta melibatkan sekitar 17 juta pekerja dan sedang dalam proses hilirisasi yang akan memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: