Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rumah Zakat Rayakan Milad ke-26: Distribusi Kebahagiaan hingga Berdayakan Masyarakat

        Rumah Zakat Rayakan Milad ke-26: Distribusi Kebahagiaan hingga Berdayakan Masyarakat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Memasuki usia ke 26, Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra telah memnyalurkan donasi untuk 18,2 juta penerima manfaat baik yang ada di Indonesia maupun dunia melalui serangkaian program pemberdayaan dan kemanusiaan. 

        Adapun program-program yang digulirkan hingga saat ini antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, capacity building, program istimewa Ramadhan dan juga distribusi qurban.

        Baca Juga: Momen Idul Adha, Mandiri Amal Insani Lembaga Zakat Bank Mandiri Gelar Kurban Seremonial MAI - Bapekis Bank Mandiri Region VI

        “Dalam upaya menebar manfaat berkelanjutan, keterlibatan para muzaki, mitra dan kolaborasi dari masyarakat, menjadi faktor yang paling penting. Terima kasih atas kepercayaan donatur dan mitra yang telah membersamai Rumah Zakat selama 26 tahun ini. InsyaAllah kami akan terus berupaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha kepada wartawan di Bandung, Selasa (2/7/2024).

        Dalam rangka milad Rumah Zakat ke-26 yang jatuh pada 2 Juli 2024, Rumah Zakat menghadirkan program istimewa untuk mendistribusikan kebahagiaan kepada penerima manfaat.

        Lewat dana ZIS yang terhimpun, Rumah Zakat memiliki target untuk mendistribusikan kebahagiaan kepada 26.000 Yatim dan Dhuafa, khitan gratis untuk 2.600 anak Indonesia, bangun dan renovasi 26 masjid di Indonesia, Afrika, dan Vietnam, salurkan 260.000 liter air untuk 13 titik, bangun 26 sumber air di 26 provinsi, dan distribusikan 260.000 liter air untuk pengungsi di Gaza Utara.

        “Semoga dengan hadirnya program istimewa yang digulirkan dalam rangka milad ke-26 ini, kita bersama dapat membahagiakan lebih banyak penerima manfaat baik yang ada di Indonesia, Palestina, Vietnam, dan juga Afrika. Kami berharap program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak baik donatur, mitra, dan juga pemerintah Republik Indonesia,” jelasnya.

        Irvan menjelaskan di tahun 2023, sebanyak 20% penerima manfaat dalam program pemberdayaan ekonomi keluar dari garis kemiskinan dan mengalami peningkatan pendapatan. Sedangkan, di tahun 2024 Rumah Zakat kembali menargetkan 20% penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi keluar dari garis kemiskinan. 

        Baca Juga: Rumah Zakat Siap Bantu Pequrban Salurkan Manfaat hingga ke Palestina di Idul Adha

        “Membantu para mustahik keluar dari garis kemiskinan bukan hal yang mudah. Namun insyaAllah hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

        Sementara itu, dalam bidang pendidikan, berdasarkan perhitungan rasio SROI pada Program Rumah Vokasi terdapat nilai 1 : 3,69. Maka diketahui bahwa untuk setiap Rp 1 Rupiah yang diinvestaikan pada program pelatihan pangkas rambut di Rumah Vokasi akan menghasilkan imbal balik sosial atas investasi sebesar Rp 3,69 Rupiah. Artinya program pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat pada bidang pendidikan dengan menghadirkan Rumah Vokasi dapat memberikan nilai manfaat atau dampak sosial yang besar terhadap masyarakat sekitar khususnya penerima manfaat.

        Sedangkan, di bidang kesehatan, berdasarkan analisis data untuk melakukan uji beda dengan menggunakan uji Mann Whitney U ditemukan hasil perbandingan bahwa kualitas hidup lansia penerima manfaat lebih tinggi sebesar 92,42 dan lansia bukan penerima manfaat yaitu sebesar 68,58, dengan nilai p-value 0,001

        Baca Juga: Perkuat Literasi, Partisipasi, Sinergi dan Kolaborasi melalui Zakat dan Wakaf

        Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa para lansia yang diintervensi terjadi perubahan tingkat kualitas hidupnya jauh lebih baik dibandingkan dengan lansia yang tidak di intervensi. Sehingga pemerataan intervensi sangat penting bagi para lansia, karena terbukti lansia yang di intervensi dapat meningkat kualitas hidupnya. 

        Adapun di bidang ekonomi, hasil penelitian menunjukan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat terhadap masyarakat dengan menghadirkan program microfinance syariah atau koperasi syariah, menghasilkan nilai indeks keberdayaan anggota microfinance syariah dengan nilai 0.66 kategori baik, dari sebelum menjadi anggota nilai 0.59 kategori rata-rata. 

        "Dengan kata lain bahwa keberadaan Microfinance Syariah memberikan dampak positif terhadap keberdayaan masyarakat khusunya bagi para anggota," ujarnya. 

        Sedangkan dalam bidang kemanusiaan dan lingkungan, hasil penelitian program Bank sampah menggambarkan bahwa masyarakat mengalami perubahan terhadap perilaku dan partisipasi dalam mengelola sampah. 

        Hal ini dibuktikan dengan kenaikan nilai indeks dari kedua variabel tersebut, pada variabel perilaku nilai indeks sebesar 0.74 dari sebelumnya 0.33, kemudian variabel partisipasi nilai indeks sebesar 0.70 dari sebelumnya 0.37. 

        Baca Juga: Audit Jadi Kunci Naiknya Kualitas Pengelolaan Zakat Baznas

        "Dari hasil penelitian ini bahwa kehadiran Bank sampah binaan Rumah Zakat mampu memberikan dampak terhadap perubahan prilaku dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: