Kredit Foto: SMART
Melansir Trading Economics, Senin (8/7/2024), harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai beranjak naik. Hal ini pun mulai memberikan sentiment positif ke kinerja emiten CPO.
Adapun harga CPO naik 1,99% dalam sebulan ke level RM4.040 per tonnya. Kemudian, harga CPO dalam seminggu naik senilai 3,17%.
Baca Juga: Integrasi Sawit dan Padi Gogo: Solusi Efektif untuk Peremajaan dan Ketahanan Pangan
Harga CPO berdasarkan pantauan Trading Economics juga dipantau mengalami peningkatan. Harga referensi produk minyak sawit untuk periode Juli 2024 ini meningkat dibanding bulan lalu.
Dikutip dari laman Kementerian Perdagangan, harga referensi produk CPO untuk bulan ini ditetapkan senilai US$800,75 per ton. Diketahui nilai tersebut lebih tinggi 2,82% atau US$21,93 per ton dari periode bulan Juni 2024 yang tercatat hanya sekitar US$778,82 per tonnya.
Penetapan harga referensi tersebut mengacu pada perhitungan rata-rata harga minyak sawit mentah di tiga bursa CPO utama. Yakni Indonesia, pasar lelang CPO Rotterdam, dan Malaysia.
Tercatat sepanjang periode Mei – Juni 2024, harga CPO di Indonesia rata-rata sebesar US$761,56 per ton. Sementara di bursa CPO Malaysia US$839,93 per ton dan harga di pasar lelang CPO Rotterdam sekitar US$957,77 per ton.
Melihat kinerja harga CPO 2024 masih berada pada level yang cukup tinggi, Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng, menjelaskan jika kondisi suplai minyak nabati global yang belum meningkat secara signifikan. Khususnya minyak kedelai.
Baca Juga: Manfaat Arang Tandan Sawit, Rupanya Bisa Cegah Penyerapan Air Berlebih
Di sisi lain, Joni menyebut jika harga minyak mentah masih cukup tinggi akibat kondisi geopolitik sehingga sentiment tersebut menjaga harga CPO di semester I 2024.
“Hingga Mei 2024, harga rerata alias average selling price (ASP) TAPG untuk perusahaan anak masih berada pada Rp12.000 per kilogram,” kata Joni dalam keterangannya, Senin (8/7/2024).
Sementara itu, dalam keterangan yang sama Investor Relations Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri, mencatatkan harga ASP CPO sebesar Rp11,856 per kilogram pada kuartal I 2024.
Baca Juga: ICDX Targetkan 100 Partisipan Bursa CPO untuk 2024
“Proyeksi harga jual rata-rata CPO Sampoerna Agro pada tahun ini sangat tergantung kepada mekanisme pasar (supply dan demand) serta juga fluktuatif harga dunia,” kata Stefanus.
Lain halnya dengan Marvin Lievincent selaku Analis Phillip Sekuritas, dirinya menilai masih belum ada sentiment yang signifikan mengangkat kinerja emiten CPO hingga hari ini. kendati harga CPO tercatat tengah mengalami kenaikan.
“Untuk saat ini belum ada sentimen baru terkait CPO, tetapi kenaikan harga CPO tentu membawa dampak positif terhadap industri,” jelasnya.
Peningkatan harga CPO, sambung Marvin, harus diimbangi dengan upaya untuk menjaga biaya operasional agar tidak ikut naik. Dia mengingatkan bahwa kenaikan harga ini perlu diimbangi dengan peningkatan biaya operasional yang lebih sedikit agar laba para emiten sawit bisa lebih baik lagi.
Untuk semester II 2024, Marvin melihat tren produksi CPO akan mengalami peningkatan. Hal ini terkait dengan kondisi iklim yang lebih kondusif.
Baca Juga: Manfaatkan E-Tekpol, PTPN IV Regional III Targetkan Produksi 592.000 Ton CPO
“Harapannya bisa, karena melihat perubahan cuaca sekarang ada kemungkinan produksi CPO bisa meningkat,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar