Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa BBM yang saat ini dikonsumsi masyarakat di Indonesia masih berkadar sulfur tinggi, mencapai 550 PPM.
Padahal saat ini jika mengikuti EURO5 atau standar emisi yang ditetapkan oleh Uni Eropa untuk kendaraan bermotor, termasuk mobil, bus, dan truk, tingkat sulfur BBM standarnya 50 PPM.
"Sekarang (tingkat sulfur BBM) kan masih 550 PPM ya. Kalo standar di EURO5 kan harus di bawah 50," ujar Arifin Tasrif ditemui di Kementerian ESDM, Jumat 12/07/2024.
Baca Juga: 5 BBM Alternatif Dikembangkan Indonesia, Ada Bahan Dasarnya Pakai Sawit!
Untuk itu kata Arifin Pemerintah saat ini tengah mengupayakan untuk mengganti BBM tinggi sulfur di tengah masyarakat. Hal ini penting sehingga dapat mengurangi polusi udara yang berasal dari gas buang kendaraan yang sejauh ini terus menjadi kontributor utama penyumbang polutan udara di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
”Kita kan sekarang ini saya kira udara kita banyak emisi gimana caranya supaya ngurangin, supaya kita hidup sehat, jadi kita alternatifnya pake apa BBM yang rendah sulfur,” tutur Arifin.
Sementara itu terkait kapan diluncurkan BBM rendah sulfur itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menyampaikan bahwa akan di-lauching pada 17 Agustus 2024.
"Kalau rendah sulfur ini akan mulai tapi sebagai pilot, 17 itu adalah semacam kick-off-nya," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat