Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Langkah Pemerintah RI Dukung UMKM Naik Kelas hingga Go Internasional

        Langkah Pemerintah RI Dukung UMKM Naik Kelas hingga Go Internasional Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Pemerintah Indonesia pun terus mendorong UMKM agar bisa naik kelas menguasai pasar lokal hingga harus mampu menembus pasar ekspor dan pasar global. 

        Sebagai bentuk dukungan, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional dan di dalamnya tergabung Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Ekspor UMKM, dimana Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia juga terlibat sebagai anggota di Satgas tersebut.

        “Saya sangat mengapresiasi langkah KADIN Indonesia dan Sampoerna untuk terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar bisa naik kelas hingga merambah pasar global,” kata Menko Airlangga dalam pembukaan “Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia” yang diinisiasi KADIN Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk, dan Japan External Trade Organization (JETRO) Indonesia, di Jakarta, Senin (22/7).

        Baca Juga: Perluas Akses Pasar UMKM, Kementerian BUMN Resmikan Vending Machine Binaan PosIND

        Pemerintah juga telah melaksanakan berbagai dukungan pembiayaan yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk menunjang kegiatan ekspor, antara lain melalui pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNM Mekaar, dan PNM Ulaam. 

        Di samping itu, pemerintah sudah menugaskan khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) untuk menyediakan pembiayaan bagi UMKM ekspor, di antaranya melalui Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Ekspor (PMKE) yang menyediakan kebutuhan modal kerja khusus ekspor, serta memfasilitasi penjaminan dan asuransi.

        Dukungan program penguatan kapasitas UMKM ekspor, termasuk pembiayaan serta inovasi seperti pelatihan dan pendampingan berbasis digital, berperan penting untuk memperluas basis UMKM ekspor. Penyusunan database UMKM ekspor juga menjadi penting agar program dapat disinergikan dan tepat sasaran.

        Peningkatan akses informasi pasar melalui keterlibatan perwakilan Indonesia di negara lain, diaspora Indonesia, serta lembaga di negara mitra juga terus ditingkatkan untuk mendorong ekspor produk UMKM.

        Baca Juga: Sandiaga Uno: UMKM Ekonomi Kreatif Bakal Semakin Berjaya di AKI 2024

        Olehnya itu, pemerintah mengapresiasi program WikiExport yang merupakan kerja sama KADIN dengan Jepang yang fokus pada pemanfaatan teknologi untuk menghubungkan UMKM dengan para pelaku usaha dan buyer Jepang.

        “Dengan diluncurkannya WikiExport, para UMKM diharapkan dapat memanfaatkannya untuk memperoleh berbagai informasi berkaitan ekspor dengan mudah. Ke depan, saya mendorong agar program serupa dapat diinisiasi dengan negara-negara lainnya,” ucap Menko Airlangga.

        Program WikiExport merupakan inisiatif yang dikembangkan KADIN Indonesia sejak Oktober 2022 bersamaan dengan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat melalui program tersebut. 

        Baca Juga: Optimalisasi Potensi Ekonomi Digital Indonesia, TikTok Latih Ratusan UMKM Lewat Kelas Bisnis #MajuBarengTikTok 2024

        Sementara itu, Sampoerna secara konsisten membina dan mendampingi pelaku UMKM agar semakin naik kelas, bahkan merambah ke pasar global. Melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”, Sampoerna memiliki dua program unggulan untuk pemberdayaan UMKM, yaitu Sampoerna Retail Community (SRC) bagi toko kelontong dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yang telah membina lebih dari 320.000 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia.

        “Ke depan, saya minta untuk bisa kerja sama dengan Kartu Prakerja. Prakerja dalam tiga tahun sudah 18 juta alumni yang diberikan pelatihan. Ini tadi menurut datanya ada 250 ribu dari SRC dan 70 ribu dari SETC, bagi pemerintah itu terlalu kecil (yang dilatih), harus bisa naik ke ratusan ribu, supaya entrepreneur kita juga bisa ratusan ribu. Bisa dimulai dengan paket online dulu, baru nanti masuk offline-nya,” pungkas Menko Airlangga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: