Indonesia Brand Forum (IBF) bekerja sama dengan PT Balai Pustaka menggelar acara "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Visi Indonesia Emas 2045". Kolaborasi strategis kedua belah pihak menampilkan dua acara utama .
Pertama, conference dengan tema "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045". Konferensi ini membahas transformasi, digitalisasi, dan kolaborasi yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Kedua, book launching. Buku ini memotret dan mengulas perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan AKHLAK sebagai core values BUMN.
Baca Juga: 5K Leadership untuk Mendorong BUMN Sukseskan Indonesia Emas 2045
“IBF 2024 kali ini sangat strategis untuk dihadirkan dikaitkan dengan Visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Conference dan Book Launching, akan dikaji perjalanan BUMN dalam melakukan transformasi, digitalisasi, serta kolaborasi selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir,” ujar Founding Director IBF, Yuswohady di Jakarta, Rabu (24/7).
Yuswohady mengungkapkan, BUMN menjadi soko guru Indonesia dengan melihat fakta perusahaan-perusahaa negara memiliki potensi luar biasa untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Visi ini bertujuan mencapai produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar US$7 triliun sehingga menjadikan Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia, dan menurunkan tingkat kemiskinan mendekati nol persen pada tahun 2045.
“Dengan aset yang mencapai Rp8.978,1 triliun dan pendapatan Rp2.292,5 triliun, BUMN Indonesia lebih besar daripada Temasek Holdings di Singapura. Kontribusi besar ini menunjukkan potensi BUMN untuk menjadi pilar dan katalis utama dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” tegas dia.
Baca Juga: Bagai Gajah yang Lincah Menari Flamenco, BUMN Dukung Indonesia Emas 2045
Sementara itu, Staf Khusus III Kementerian BUMN Arya Sinulingga menekankan bahwa BUMN memiliki dua peran utama yaitu sebagai lokomotif ekonomi (value creator) sekaligus sebagai benteng ekonomi (agent of development).
“Dan peran-peran inilah yang didorong Pak Erick Thohir selama 5 tahun masa kepemimpinan beliau . Inilah yang disebut Pak Erick sebagai peran ambidekster BUMN yakni peran value creator dan agent of development," ucap Arya.
Sementara itu, Pos Indonesia menjadi salah satu gambaran sukses Kementerian BUMN melakukan transformasi Direktur Utama Pos Indonesia. Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan milestone ke depan Pos Indonesia akan fokus menjadi perusahaan logistik. Kini Pos Indonesia tengah bersiap untuk melangkah ke babak selanjutnya, menjemput masa depan yang lebih baik.
Perusahaan yang berkantor pusat di Bandung ini sedang berlari menuju misi besar. Atas arahan pemegang saham, BUMN ini tengah dalam proses transformasi menuju menjadi perusahaan logistik, setelah sebelumnya sukses bertransformasi dari network company ke platform company. “Tahun depan, Pos Indonesia harus menjadi perusahaan logistik. Itu kata Pak ET,” ujar Faizal.
Yang menarik, selain bertransformasi menjadi perusahaan logistik, Pos Indonesia juga ditetapkan menjadi PMO (Project Management Officer) untuk Klaster Logistik BUMN, sebelum nantinya menjadi Holding Logistik BUMN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri