Anies Baswedan mengungkapkan kriteria calon wakil gubernur (cawagub) untuk mendampinginya di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan digelar pada November mendatang.
Anies Baswedan menginginkan cawagub yang bisa menguatkan kebersamaan antara partai-partai pengusung, dan juga yang bisa bekerja sama serta memiliki pandangan serupa untuk Jakarta ke depan.
Baca Juga: Ditanya Sejauh Mana Komunikasi dengan Puan untuk Pilkada DKI Jakarta, Anies Buka-bukaan
"Pertama untuk proses Pilkada-nya sendiri adalah yang bisa makin mensolidkan kebersamaan partai-partai yang mengusung, bagaimanapun juga ini adalah diusung bersama-sama, jadi mensolidkan itu," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dikutip dari KOMPASTV Senin (29/7).
"Kemudian yang kedua tentu bekerja bersama, memiliki visi yang sama, memiliki pandangan, cara kerja, atau ideologi paradigma kebijakan yang sama karena kita membutuhkan keberpihakan di sini pada keberpihakan publik yang itu harapannya nanti kita bisa kerjakan sama-sama, jadi itu intinya," imbuhnya.
Sebagai informasi, sejumlah nama digadang-gadang akan dipasangkan sebagai cawagub Anies, dari mulai putra bungsu Presiden Jokowi, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Sohibul Iman (cawagub Anies yang telah dideklarasikan PKS), mantan Panglima TNI Andika Perkasa hingga Rano Karno.
Sementara itu berdasarkan hasil survei Indikator, Anies Baswedan unggul dalam simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.
"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.
Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.
Survei tersebut dilakukan dengan 800 responden di Jakarta bekriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dipilih melalui metode multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara.
Margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa kandidat calon gubernur Jakarta yang akan dipilihnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: