Pemerintah Siap Mainkan Potensi Jualan EV, Tahun Depan Bisa Tembus 10 Juta!
Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, memprediksi penjualan kendaraan listrik atau electric vechile (EV) akan mencapai 10 juta di tahun 2025. Jumlah ini terdiri dari 8 juta unit roda dua, dan 2 juta unit roda empat.
Moeldoko menyebut hal ini terjadi seiring maraknya kehadiran berbagai macam merek mobil dan motor listrik di Indonesia.
Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah akan Ganti Kendaraan Dinas BBM ke Kendaraan Listrik
”Beberapa tahun yang lalu kita masih kesulitan mencari atau membeli mobil listrik, tapi sekarang sudah bermunculan, sangat kompetitif berbagai merek-merek baru sudah mulai ada di Indonesia,” kata Moeldoko di gelaran “International Battery Summit”, di Hotel Mulia Jakarta Senin (29/7/2024).
Potensi ini makin menggeliat dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022. Lewat Inpres ini ke depan Pemerintah akan mengganti kendaraan dinas berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik secar bertahap.
”Bisa dibayangkan marketnya akan sangat besar,” tambah Moeldoko.
Dengan potensi peningkatan EV, Pemerintah dengan tangkas juga telah memainkan peran penting untuk menghilirisasi cadangan nikel RI menjadi produk baterai listrik dengan membentuk holding company ‘Indonesia Battery Corporation’ (IBC), yang membidangi ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dan Electric Vehicle (EV) di tanah air.
“Dengan compound annual growth rate sebesar 23%. IBC (di dalam HLI) telah memulai pembangunan pabrik sel baterai 10 giga di Karawang dan target (produksi ini dicapai) pada akhir 2024,” lanjut Moeldoko.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, bahwa Indonesia harus menjadi pemimpin dalam ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).
“Dengan pangsa pasar yang dominan dalam produksi nikel dan sumber daya mineral penting lainnya yang signifikan, sangat penting bagi Indonesia untuk membangun eksistensi yang kuat dalam industri baterai. Hal ini akan memperkuat inisiatif utama kami dalam hilirisasi nikel, investasi di bidang manufaktur tenaga surya dan manufaktur kendaraan listrik melalui program investasi kendaraan listrik,” tandas Luhut.
Baca Juga: Gelegar PLN Mobile 2024 Kembali Hadir, Jangan Lewatkan Hadiahnya Emas Hingga Mobil Listrik!
”Kami tidak akan menjadi seperti sebelumnya, hanya melihat apa yang terjadi, tetapi kami ingin memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini,” tutup Luhut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar