Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Optimistis Target 55 Juta Pengguna QRIS Bakal Tercapai Tahun ini

        BI Optimistis Target 55 Juta Pengguna QRIS Bakal Tercapai Tahun ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) sebagai bank central terus melakukan akselerasi transformasi digital sistem pembayaran sejalan dengan pertumbuhan digital payment yang yang mencapai 123% dalam 5 tahun terakhir.

        Salah satu pembayaran digital yang diinisiasi BI yakni QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang kini menjadi teknologi pembayaran yang populer di Indonesia.

        Terbukti dengan hadirnya QRIS sebagai pembayaran berbasis digital, BI mencatat per Juni 2024 ini pengguna QRIS telah mencapai 50,5 Juta pengguna dan ditargetkan akan mencapai 55 juta pengguna di tahun ini.

        Baca Juga: Bidik 20 Ribu Transaksi QRIS di JAKIM 2024, BTN Gelar Promo Serba Rp497

        "Data QRIS sekarang sudah digunakan 50,5 juta pengguna, mungkin target tier ini akan sangat tercapai," kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono saat menghadiri seminar Warta Ekonomi yang bertajuk "Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia" di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

        Erwin menjelaskan saat ini jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 32,7 juta di mana 95% merchant QRIS merupakan UMKM. 

        Lebih lanjut Erwin menjelaskan, QRIS awalnya adalah kemudahan pembayaran, namun secara tidak sadar QRIS sebagai inklusi keuangan.

        Saat ini QRIS sudah bisa digunakan untuk transaksi di beberapa negara, ke depannya pembayaran lintas negara yang berbasis QRIS atau QRIS Cross Border akan diperluas untuk wilayah timur tengah.

        Baca Juga: Jaga Stabilitas Perekonomian Nasional dan Keuangan, BI Keluarkan Kebijakan Lewat KLM

        Inisiatif pembayaran antarnegara ini untuk memfasilitasi aktivitas perdagangan dan sektor pariwisata, serta memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan local currency.

        "Pak Presiden bahkan juga sudah mengapresiasi bahwa sekarang QRIS kita sudah bisa digunakan di Thailand, di Singapura, di Malaysia. Sementara lagi mungkin dengan Korea, Jepang, kita juga sudah coba-coba dengan Middle East, nanti mungkin dengan Uni Emirat Arab," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: