Pengamat politik Refly Harun menilai Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bertemu Anies Baswedan jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 untuk memastikan tukar tambah keduanya.
Namun menurut Refly Harun, dalam pertemuan tersebut, Anies Baswedan tidak mungkin mengatakan tidak akan maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2029 jika kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Baca Juga: Anies Baswedan Butuh Gerindra di Pilkada DKI Jakarta
"Jadi pertemuan dengan Dasco itu untuk memastikan bahwa Gerindra dapat apa dari Anies, Anies dapat apa dari Gerindra atau Prabowo Subianto, jadi tukar tambahnya adalah ya intinya adalah Anies tidak mungkin mengatakan saya tidak akan mencalonkan diri di 2029," ucapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (31/7).
Tapi Anies mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan program mereka, dan tidak ingin diganggu dengan kecurangan dalam kompetisi Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Paling dia mengatakan saya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan program pemerintah pusat satu, sementara jangan diganggu kalau saya lagi nyalon dong, kalau mau fair-fairan saja kita berkompetisi, silakan Anda majukan jago anda," imbuhnya.
Sementara sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku partainya melakukan komunikasi dengan Anies Baswedan. Dan komunikasi merupakan hal yang biasa bagi pihaknya.
Dasco mengatakan sebelum menentukan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, Gerindra menjalin komuniasi dengan semua pihak.
"Kalau komunikasi biasa kita ada komunikasi. Orang kita komunikasi terus kok dengan semua pihak," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024), dikutip dari Tribun News.
Meskipun demikian, hingga sekarang belum ada pembicaraan Gerindra untuk mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta, keduanya hanya melakukan pembicaraan secara umum mengenai kompetisi tersebut.
"Sementara komunikasi komunikasi mengenai itu (dukungan ke Anies) belum ada. Kita baru bicara mengenai garis besar Pilkada DKI," ungkapnya.
Kemudian ia membantah komunikasi partainya dengan Anies merupakan bentuk tidak solidnya Koalisi Indonesia Maju (KIM), karena hingga sekarang koordinasi dan simulasi untuk Pilkada DKI Jakarta masih berjalan.
"Kita masih koordinasi koordinasi dengan KIM kita masih melakukan simulasi melihat keadaan dan peta yang ada. Dan kita nggak mau buru-buru karena pendaftaran masih ada waktu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: