Berkat Ipar Adalah Maut, MD Entertainment Kuatkan Posisi sebagai Pemimpin di Industri Media
PT MD Entertainment Tbk (FILM) memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri media dan hiburan dengan secara konsisten menghadirkan beragam konten yang memenuhi selera lokal. Dengan keuangan yang kuat hingga manajemen yang solid, MD Entertainment terus meraih pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hingga saat ini, lima film MD Entertainment masuk dalam peringkat 15 besar film yang paling banyak ditonton tahun ini. "Ipar Adalah Maut" dan "Badarawuhi: Di Desa Penari" menduduki posisi dua teratas. Film tersebut bahkan masuk dalam 50 besar film Indonesia yang paling banyak ditonton sepanjang masa, masing-masing menduduki peringkat ke-10 dan ke-15.
"Ipar Adalah Maut" telah ditonton sebanyak 4.758.487 kali dan terus menarik perhatian penonton karena saat ini sedang tayang di bioskop. Sementara itu, "Badarawuhi: Di Desa Penari" telah ditonton sebanyak 4.015.120 kali. Pencapaian penting ini telah memungkinkan FILM meraih pangsa pasar sebesar 27,3%, memperkuat posisinya yang luar biasa dalam industri ini.
Baca Juga: Angkat Tradisi Nikah Suku Bugis, Film Uang Panai' 2 Jadi Media Promosi Parekraf Sulsel
Sebagai bagian dari rencana penetrasi hiburan konten dalam negeri, FILM juga secara agresif merambah serial TV seperti “Kawin Tangan” melalui mitra lokalnya, WeTV (memiliki 14,6% saham – melalui Tencent – di perusahaan tersebut). Judul lain seperti “Induk Gajah” dan “Cinta Dua Dunia” akan segera diperkenalkan di platform digital pihak ketiga.
Manoj Punjabi, CEO MD Entertainment, menyatakan, “Saya selalu mengutamakan kualitas dan berusaha menciptakan tren daripada mengikutinya. Di Indonesia, genre yang paling populer adalah horor dan drama, dan saya memiliki intuisi yang kuat tentang film mana yang akan sukses.”
Pada semester I 2024, FILM membukukan laba bersih yang kuat sebesar Rp72,6 miliar, meningkat 24,3% yoy dibandingkan laba bersih pada periode sama tahun lalu sebesar Rp62,1 miliar.
Pertumbuhan ini tercermin pada kinerja 2Q24 dari dua film blockbuster, “Ipar Adalah Maut” dan “Badarawuhi: Di Desa Penari”. Film “Ipar Adalah Maut” hingga saat ini masih tayang di bioskop dan akan terus bertambah. Oleh karena itu, hal ini belum sepenuhnya tercermin dalam pendapatan 2Q24.
Baca Juga: Gala Premiere Film 'MARNI: The Story Of Wewe Gombel', Perpaduan Horor dan Action yang Bikin Tegang!
Selain itu, FILM belum memperkenalkan konten baru apa pun yang membatasi pendapatan digitalnya. EBIT FILM sebesar Rp76,7 miliar sedikit menurun (-180bps) terutama disebabkan oleh tingginya biaya produksi film IMAX “Badarawuhi: Di Desa Penari”.
Namun, hal ini harus dilihat sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memasukkan konten lokal berkualitas dengan gambar resolusi tinggi ke pasar global. Di sisi operating line, FILM berhasil membukukan net interest income, didukung oleh posisinya yang kuat senilai Rp582,1 miliar per 30 Juni 2024.
Ke depan, MD Entertainment (FILM) memiliki tujuan untuk memperluas jangkauannya melalui kemitraan distribusi internasional dan produksi bersama dengan studio-studio besar Hollywood.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: