PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) menyatakan bahwa perseroan telah membangun sebanyak 19 menara telekomunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengungkapkan bahwa dari 19 menara yang dibangun Mitratel, yang terdiri dari 17 mikro dan 2 makro.
Di IKN Nusantara, Mitratel jalin kerja sama dengan Ibu Kota Negara (IKN) bangun dan perluas infrastruktur telekomunikasi di ibu kota baru, dengan total order 82 site untuk proyek pembangunan IKN.
“Saat ini proses pembangunannya sudah 99 persen, tinggal dialiri listrik dari PLN,” kata pria yang akrab disapa Teddy ini, dalam acara media gathering, Labuan Bajo, NTT, Senin (5/8/2024).
Teddy menegaskan bahwa investasi perseroan untuk membangun tower di IKN Nusantara tersebut sudah dihitung dengan matang.
“Investasinya lebih mahal (dibanding tower di luar IKN). Semua ada hitungannya, kalau belanja modal tidak visible saya tidak mau. Jadi tidak ada yang ngawur. Menara ini sudah ada penyewanya sekian tahun kontraknya sesuai dengan regulasi. Hitungan bisnisnya saya pastikan tidak ngawur,” tegas Teddy.
Ia mengutarakan bila desain dari menara berbeda dengan yang lainnya dan menyesuaikan dengan konsep yang ada di IKN Nusantara yakni forest city dan melalui persetujuan Otorita IKN.
Baca Juga: Mitratel Targetkan BTS Terbang Bakal Beroperasi pada 2026
"Kami sempat mengajukan desainnya pohon tapi dianggap kurang sesuai. Jadi kami buat yang senada dan futuristik dengan modern, ada keselerasan dengan lingkungan," ucapnya..
Berbagai upaya penguatan infrastruktur serta inovasi yang diinisiasi oleh Mitratel ini semakin mengukuhkan pertumbuhan kinerja perusahaan yang tercermin dari pencapaian semester I- 2024. Pendapatan mencapai Rp4,45 triliun, meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) dan laba bersih tembus Rp1 triliun.
Sejumlah upaya keberlanjutan telah dilakukan Mitratel untuk mengurangi dampak lingkungan, yakni dengan cara penerapan sistem manajemen lingkungan yang tersertifikasi dan penyempurnaan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu bentuk nyata upaya mengurangi emisi karbondioksida (CO2), Mitratel menggunakan panel tenaga surya sebagai alternatif energi ramah lingkungan untuk menara- menara Base Transceiver Station (BTS) yang berada pada lokasi off grid.
Baca Juga: Laba Bersih Mitratel Tembus Rp1 Triliun, Bisnis Fiber Tumbuh 104,9%
Sebagai hasil dari upaya tersebut, Mitratel meraih perbaikan ESG Risk Rating di antara perusahaan menara dan telekomunikasi dengan skor 22,4, di atas dari nilai rata-rata industri domestik dan global sebesar 26,2%, dan menjaga posisi untuk selalu masuk di indeks LQ45.
"Komitmen kami terhadap ESG adalah bagian integral dari strategi jangka panjang Mitratel. Kami percaya bahwa dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam lingkungan, sosial, dan tata kelola, kami tidak hanya akan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar kami." tutup Teddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: