Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian PPN/Bappenas Ungkap Indonesia Jadi Negara Net Oil Importer Selama 20 Tahun

        Kementerian PPN/Bappenas Ungkap Indonesia Jadi Negara Net Oil Importer Selama 20 Tahun Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan Indonesia telah menjadi net oil importer selama 20 tahun. Ini berlangsung sejak 2004 hingga saat ini.

        Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Vivi Yulaswasti pada Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas dan WRI Indonesia, serta kick off Penyusunan Studi Indikator Transisi energi Berkeadilan, di Jakarta, Selasa (06/08/2024).

        ”Indonesia sendiri sudah menjadi net oil importer sejak tahun 2004 jadi sudah 20 tahun,” ujar Vivi.

        Jika ini tidak disetop maka hal ini akan membebani neraca transaksi berjalan RI. 

        Bappenas pun mendorong agar RI dapat loncat dari praktik bussiness as ussual ke ekonomi hijau. Pasalnya selain membebani, penggunaan migas ini juga dihadapkan pada ancaman triple planetary crisis yang mendekatkan posisi suhu bumi pada 1,5 derajat celcius.

        ”Tren suhu global meningkat cukup tajam mendekati 1,5 derajat celsius jadi perhitungan dari UNFCCC itu menyebutkan kita harus menahan paling tidak 1,5 sampai tahun 2100 nah saat ini kita baru tahun 2024 namun sudah mendekati 1,5 derajat celsius,” lanjut Vivi.

        Baca Juga: Bappenas: Ekonomi Sirkular Berpotensi Meningkatkan PDB Hingga Rp638 Triliun di 2030

        ”Oleh sebab itu bapak dan ibu sekalian dalam waktu setahun terakhir Bapenas bekerja sama dengan banyak pihak baik kementerian lembaga, ting-teng, perguruan tinggi, unsur masyarakat lainnya untuk menyusun rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045,” sambung Vivi.

        Di dalam RPJPN itu, Indonesia menargetkan visi ’NKRI yang Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan’ dengan salah satu sasaran utama yakni, Indonesia harus memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan secara bersamaan mencari strategi Transisi Energi yang tepat untuk mengurangi intensitas emisi dari ekspansi ekonomi. 

        "Dengan adanya hilirisasi sumber daya alam dan tentu transisi energi tersebut akan meningkatkan akses dan juga kualitas energi bagi masyarakat, peningkatan kualitas kesehatan dan juga lingkungan yang lebih bersih,” tutup Vivi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: