Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Jabar Sebut Geopolitik Berdampak Terhadap Inflasi

        BI Jabar Sebut Geopolitik Berdampak Terhadap Inflasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar) menyebutkan bahwa kondisi geopolitik global memiliki dampak signifikan terhadap tingkat inflasi di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat. 

        Ketidakstabilan politik dan ekonomi di berbagai negara telah menyebabkan fluktuasi harga komoditas dan bahan baku yang diimpor ke Indonesia.

        Baca Juga: PNM Mekaar Jadi Pilihan Ibu-ibu Jabar, Ogah Kena Jeratan Bank Emok

        Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat Muslimin Anwar mengatakan tantangan inflasi ke depan tidak hanya berasal dari kondisi domestik saja. Tapi juga rentan dipengaruhi oleh eskalasi geopolitik. 

        "Untuk itu tensi geopolitik  bisa berdampak pada sisi energi, karena konflik di Timur Tengah harus kita cermati," kata Muslimin kepada wartawan di Bandung, Rabu (7/8/2024).

        Meskipun demikian pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani risiko ini.  

        "Tentunya ini akan berdampak dan kita harus cermati, saya yakin pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk hal tersebut," katanya.

        Tak kalah pentingnya, kata Muslimin, perlu diperhatikan risiko datangnya cuaca ekstrem yang harus ditangani juga dengan baik. Terlebih, sejumlah komoditas tanaman pangan terakhir panen raya Agustus 2024 ini.

        Beberapa Langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjaga tersediaan komoditas pangan, yakni dengan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik di dalam Jawa Barat maupun antar provinsi.  

        "Kita akan antisipasi apakah bisa dipasok dengan domestik Jabar sendiri atau dengan KAD untuk memenuhinya," ujarnya.

        Meski demikian, ia menyarankan agar KAD terlebih dahulu dilakukan antar kabupaten/kota di Jawa Barat. Sehingga daerah yang memiliki surplus komoditas pangan bisa menyalurkan ke daerah yang defisit. Begitupun sebaliknya. 

        Baca Juga: LAN RI Beri BPSDM Jabar Penghargaan Makarti Bhakti Nagari 2024

        "Jika sudah benar-benar seluruhnya defisit pihaknya mendorong agar KAD bisa dilakukan lintas provinsi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: