Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerusuhan di Inggris Pengaruhi Para Pelaku Usaha

        Kerusuhan di Inggris Pengaruhi Para Pelaku Usaha Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Situasi di Inggris terus memanas akibat gelombang unjuk rasa yang dipicu oleh aksi kelompok sayap kanan yang menyerang imigran, khususnya dari Asia.

        Ketegangan ini meningkat setelah insiden penusukan yang menewaskan tiga anak kecil sepekan lalu. Hingga kini, ratusan orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa telah ditangkap, dengan lebih dari 100 orang di antaranya sudah didakwa.

        Pemerintah Inggris mengakui bahwa situasi ini telah memaksa mereka untuk meningkatkan jumlah anggota kepolisian yang fokus mengantisipasi aksi unjuk rasa. Saat ini, sekitar 6.000 personel kepolisian dikerahkan untuk menangani situasi tersebut.

        Kepolisian Inggris juga menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi kemungkinan lebih banyak lagi massa yang akan melakukan aksi demonstrasi, terutama karena kelompok sayap kanan telah merencanakan demonstrasi di 30 lokasi yang berkaitan dengan pengungsi asing dan imigran, termasuk di tempat-tempat pencari suaka.

        Kerusuhan ini juga mulai berdampak pada sektor usaha di Inggris. Banyak pelaku bisnis yang khawatir dengan aksi kekerasan dan demonstrasi yang terjadi, sehingga memutuskan untuk menutup toko lebih awal atau bahkan menghentikan sementara operasional bisnis mereka. Para pekerja yang dianggap lebih rentan dalam menghadapi situasi unjuk rasa massal juga diperkenankan untuk bekerja dari rumah.

        Di wilayah Bristol hingga London Utara dan Selatan, toko-toko dan restoran tampak menutup jendela dan pintunya. Pengelola bisnis mengaku tidak berani beroperasi jika toko mereka berdekatan dengan kantor firma hukum imigrasi atau pusat konsultasi, karena lokasi-lokasi ini menjadi sasaran para pengunjuk rasa.

        Baca Juga: Diam-diam Eropa dan Amerika Tertarik sama Minyak Jelantah Indonesia

        Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa para pelaku kerusuhan yang telah ditangkap dan terbukti terlibat kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman sebelum akhir pekan ini. Hingga saat ini, diketahui ada sekitar 400 pengunjuk rasa yang telah ditahan sejak insiden penikaman tersebut. Starmer memperkirakan hukuman substansial bagi para pelaku kerusuhan akan segera ditetapkan.

        Meskipun demikian, para pengunjuk rasa dari kelompok sayap kanan tetap melanjutkan aksi mereka untuk menentang keberadaan migran di seluruh Inggris. Pemerintah Inggris melalui pertemuan Cobra telah berupaya mengoordinasikan respons mereka terhadap kerusuhan ini, dengan menegaskan bahwa mereka yang terlibat akan merasakan kerasnya hukum.

        Lebih dari 400 orang kini telah ditangkap, 100 orang telah didakwa, termasuk beberapa terkait dengan aktivitas daring, dan sejumlah pelaku sudah berada di pengadilan. Pemerintah berharap pesan yang kuat ini dapat mencegah siapa pun untuk terlibat lebih jauh dalam kerusuhan tersebut, baik secara langsung maupun online.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: