Pengamat politik Rocky Gerung menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merencanakan merampas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak kembali terpilih sebagai kepala negara di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Karena menurut Rocky Gerung, yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa Jokowi ingin mengambil alih posisi Megawati Soekarnoputri tidak bisa diabaikan sebagai fakta, pasalnya yang bersangkutan tentu mengetahui lika-liku politik presiden.
Baca Juga: Ahok Berpeluang Menang di Pilkada DKI Jakarta, Tapi PDIP Lebih Baik Ajukan Anies
"Jadi apa yang dikatakan Pak Hasto sebagai Sekjen yang tahu tentang lika-liku politik Jokowi itu tidak mungkin diabaikan sebagai fakta, jadi kita mulai menduga bahwa sebetulnya mungkin sejak terpilih kedua kali Jokowi sudah merencanakan untuk menganeksasi untuk merampas sebut aja kata merampas," ungkapnya.
Dirinya menilai pengambilalihan Partai Golkar merupakan ujung dari proyek Jokowi untuk merampas PDIP yang gagal, demikian juga untuk Partai Demokrat, dan kini kemungkinan partai-partai lain.
"Karena pada akhirnya orang tahu bahwa apa yang terjadi di Golkar itu semacam ujung dari proyek Jokowi untuk merampas PDIP yang gagal, merampas Demokrat yang juga tidak terwujud yang sekarang juga mungkin dia akan rampas partai-partai yang lain," imbuhnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (22/8).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih posisi ketua umum (Ketum) PDIP yang kini ditempati Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakannya ketika ditanya media mengenai maksud pernyataan Megawati di hadapan para calon kepala daerah (cakada) yang menyebut ada upaya pengambilalihan PDIP.
"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, itu pernah saya sampaikan ke publik," ujar Hasto di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/8), dikutip dari CNN Indonesia.
"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar," sambungnya.
Ia menegaskan Megawati bukan hanya sekadar Ketua Umum PDIP, namun juga putri dari Sukarno, proklamator sekaligus Presiden RI-1, selain itu juga bagian dari sejarah kepemimpinan Indonesia.
"Ibu Mega sudah menjadi bagian dari suatu ide, gagasan, cita-cita bagaimana negara hukum dibangun, bagaimana negara karakter pemimpinnya tidak boleh otoriter," kata Hasto.
"Maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga siap akan membela ibu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu," lanjutnya.
Karenanya, Hasto menegaskan Megawati menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi Katua Umum PDIP dalam rapat kerja nasional (Rakernas) kelima.
"Apalagi ini menjelang 17 Agustus yang merupakan peringatan bahwa kemerdekaan Indonesia ini membangunkan jiwa-jiwa rakyat Indonesia agar merdeka dan berdaulat untuk tidak mampu ditekan oleh siapa pun yang mencoba menyelewengkan semangat 17 Agustus tersebut," ucap Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya