PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) memberikan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berupa fasilitas pendukung usaha kepada mitra binaan peternak lebah madu di Magelang, Jawa Tengah .
Bantuan itu diserahkan langsung oleh Direktur Utama Jamkrindo Akhmad Purwakajaya kepada Kelompok Peternak Lebah Madu Sumber Nektar di sela kegiatan Media Gathering (23/8) di Magelang.
Joko Sadono, salah satu anggota Kelompok Peternak Lebah Madu Sumber Nektar mengungkapkan, pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Jamkrindo telah banyak membantu usahanya berkembang. Sejak tahun 2020, ia telah memperoleh fasilitas pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK). Berkat fasilitas PUMK yang diberikan oleh Jamkrindo, Joko dapat mengembangkan usahanya dan bangkit pasca pandemi Covid-19. “Saya berterima kasih karena lewat program PUMK dan pendampingan Jamkrindo , usaha saya bisa semakin maju dan berkembang,” ujarnya.
Menurut Akhmad Purwakajaya, dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s, Jamkrindo melaksanakan TJSL yang diimplementasikan secara merata di berbagai daerah di Indonesia. Program tersebut dikemas untuk membantu mewujudkan pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat telah dilakukan di Garut, Geopark Ciletuh, Kintamani, hingga Larantuka untuk menggerakan perekonomian daerah.
Dalam setiap program TJSL, aspek tujuan pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama Jamkrindo. “Jamkrindo senantiasa menerapkan prinsip penciptaan creating shared value atau CSV yang menempatkan penciptaan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ujar Akhmad.
Lebih lanjud Akhmad mengatakan, Jamkrindo secara berkelanjutan menjalankan program pemberdayaan dan pendampingan kepada UMKM. Tujuannya agar UMKM memiliki bekal untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas pasarnya, agar dapat naik kelas dan berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Sebagai perusahaan penjaminan Jamkrindo memiliki peran menjembatani UMKM yang memiliki prospek usaha (feasible) untuk memperoleh akses pembiayaan. Melalui produk penjaminan kredit, Jamkrindo membantu pelaku UMKM yang mengalami kesulitan ketiadaan atau kekurangan agunan atau selama ini belum mendapatkan akses ke modal perbankan (unbankable) sehingga bisa memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan.
”Melalui jaminan kredit dari Jamkrindo, UMKM yang feasible tetapi belum bankable bisa mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan untuk menaikkan kapasitas usaha. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan inklusi keuangan dan roda perekonomian,”
Sepanjang semester I-2024, Jamkrindo telah mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp148,36 triliun dengan jumlah debitur terjamin mencapai 3,89 juta UMKM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi