Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Target Ekonomi Sirkular 2025-2045, Beam Mobility Catat Lonjakan Pertumbuhan Beam Solo 10 Kali Lipat dalam 6 Bulan Terakhir

        Dukung Target Ekonomi Sirkular 2025-2045, Beam Mobility Catat Lonjakan Pertumbuhan Beam Solo 10 Kali Lipat dalam 6 Bulan Terakhir Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia menargetkan penerapan ekonomi sirkular pada periode 2025 hingga 2045. Konsep ini telah diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai salah satu strategi utama untuk mencapai ekonomi hijau di Indonesia.

        Ekonomi sirkular adalah model yang menggunakan pendekatan sistemik untuk meminimalkan penggunaan sumber daya, memperpanjang masa pakai produk, serta mengembalikan sisa produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai. Salah satu sektor prioritas dalam penerapan ekonomi sirkular adalah elektronik, termasuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Kendaraan listrik ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor transportasi, yang merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim.

        Salah satu inisiatif yang mendukung target tersebut adalah pengenalan sistem mikromobilitas sebagai alternatif transportasi untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon (CO2) serta nitrogen dioksida (NO2). Setelah hampir dua tahun beroperasi di Indonesia, Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik, mencatat peningkatan pengguna, khususnya untuk layanan baru Beam Solo. Hingga Agustus 2024, pelanggan Beam Solo meningkat hingga 10X lipat terhitung sejak Februari 2024. 

        Beam Solo adalah layanan mikromobilitas dengan skema fleksibel yang memungkinkan pengguna untuk menyewa armada Beam dengan opsi berlangganan mingguan atau bulanan. Layanan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan fleksibilitas maksimal bagi pengguna, memungkinkan mereka mengakses alat transportasi yang lebih ramah lingkungan sesuai kebutuhan. 

        Terdapat peningkatan signifikan pada jumlah pengguna Beam Solo dari Desember 2023 hingga Agustus 2024, dengan lonjakan paling mencolok terjadi pada bulan Januari yang mencapai 200%. Peningkatan juga terlihat pada bulan-bulan berikutnya, yaitu Februari (50%), Maret (16,67%), dan April (57,14%). Lonjakan tajam terjadi pada bulan Juli dengan kenaikan 98,37%, dan pada bulan Agustus, angka tersebut terus meningkat menjadi 24,59%. Data ini menunjukkan adanya tren peningkatan yang konsisten, meskipun terdapat fluktuasi pada beberapa bulan.

        Ricky Sjofyan, Country Lead Beam Mobility Indonesia, menyatakan, “Lonjakan dalam 6 bulan terakhir banyak dipengaruhi oleh antusiasme masyarakat terhadap layanan Beam Mobility, khususnya Beam Solo, terus meningkat sejak pertama kali diperkenalkan pada Desember tahun lalu. Pertumbuhan pengguna ini semakin menguatkan komitmen Beam Mobility Indonesia untuk memenuhi kebutuhan komuter dalam perjalanan sehari-hari. Saat ini, kami telah menyediakan 381-unit armada khusus untuk layanan ini dan berencana untuk terus mengembangkan layanan kami ke depannya. Berbeda dengan layanan konvensional yang mengharuskan pembayaran setiap kali menggunakan armada Beam, dengan Beam Solo, pengguna dapat membawa armada langsung ke rumah mereka.”

        Ricky menambahkan, “Meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya perubahan gaya hidup sehari-hari juga sangat berperan dalam hal ini. Seperti yang digambarkan dengan peningkatan minat Masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum ramah lingkungan seperti yang disediakan Beam Mobility, sehingga hal ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target ekonomi sirkular.”

        Baca Juga: Setahun Beroperasi, Kendaraan Listrik Beam Mobility Tekan Emisi CO2 Sebesar 238 ton

        Layanan Beam Mobility 

        Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence. Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.

        Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.

        "Beam Mobility terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan serta memperluas jangkauan guna melayani lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain Beam Solo, kami juga menyediakan layanan lain seperti Beam Subscriber dan layanan konvensional, yang semuanya dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam memilih opsi transportasi ramah lingkungan," pungkas Ricky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: