- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Cerita dari PLTA Bengkok: Jadi Napas Radio Malabar 1923 hingga Didatangi Warga Belanda
PLTA Bengkok merupakan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air tertua di Indonesia. Beroperasi sejak 1923, saat ini pengelolaannya dilakukan oleh PT PLN (Persero) melalui subholding Indonesia Power (PLN IP) di bawah operasional Unit Bisnis Pembangkitan Saguling.
PLTA Bengkok memiliki empat unit pembangkit di dua lokasi berbeda. Lokasi utama terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, dengan tiga unit pembangkit berkapasitas total 3 x 1.050 kilowatt (kW). Satu unit lainnya adalah PLTA Dago yang memiliki kapasitas 700 kW, sehingga total daya mampu pasok listrik bersih mencapai 3,85 Megawatt (MW).
Baca Juga: PLN Tingkatkan Skill Warga Sekitar PLTA UCPS
Selama 101 tahun beroperasi memanfaatkan aliran Sungai Cikapundung, pembangkit ini telah menjadi saksi sejarah pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Daerah yang mendapat suplai listrik dari PLTA Bengkok meliputi Sukaresmi, Dago, dan Bengkok. Seiring meningkatnya kebutuhan listrik di Bandung, PLTA Bengkok kini berperan sebagai penyuplai listrik pendukung untuk kota yang listriknya dipasok dari Transmisi Jawa Bali.
Beroperasi Pertama Kali untuk Menghidupkan Radio Malabar 1923
“Tidak banyak yang tahu bahwa pembangkit inilah yang mengalirkan listrik ke Radio Malabar, yang menjadi alat komunikasi Belanda di Nusantara dengan negaranya. Radio ini memiliki jangkauan lebih dari 10 ribu kilometer hingga mencapai Eropa,” ujar Team Leader PLTA Bengkok, Dwi Wijarnako saat media gathering di Bandung, Selasa (04/09/2024).
Radio fenomenal ini kemudian dibumihanguskan oleh para pejuang dalam tragedi Bandung Lautan Api 1946 untuk mencegah kelancaran komunikasi tentara bekas penjajah dengan Belanda.
Didatangi Cucu Engineer
Dwi menceritakan bahwa sekitar satu tahun lalu, atau pada 2023, PLTA Bengkok kedatangan cucu mendiang engineer yang membangun PLTA tersebut. Mereka datang dari Belanda hanya dengan bermodalkan gambar-gambar pembangkit yang ditinggalkan kakeknya.
“Sengaja datang dari Belanda hanya bermodalkan gambar dari kakeknya untuk menyaksikan bangunan PLTA yang dibangun sang mendiang,” kata Dwi.
Dwi mengungkapkan bahwa mereka hadir dengan perasaan terkagum-kagum. Mereka sangat menghargai dan berterima kasih karena pembangkit yang dibangun oleh kakek mereka masih dijaga dengan baik dan berfungsi maksimal hingga saat ini.
Baca Juga: Kayan Hydro Energy Bangun Kemitraan Setara di PLTA Kayan Cascade
Tidak heran jika PLTA ini kini telah diakui sebagai bangunan cagar budaya di Kota Bandung. Demi menjaga orisinalitasnya, pengoperasian PLTA Bengkok masih menggunakan mesin dan peralatan asli yang dioperasikan secara manual.
Keahlian PLN Jaga PLTA Sepuh
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa eksistensi PLTA Bengkok dalam memproduksi listrik merupakan bukti perjalanan panjang kemampuan PLN dalam memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
“Kami telah memiliki pengalaman panjang mengelola pembangkit EBT. Sejak Indonesia merdeka, kami telah mampu mengelola PLTA Bengkok. Kendati berusia lebih dari satu abad masih tetap beroperasi secara maksimal,” ucap Darmawan.
Ia menambahkan, kesuksesan PLN dalam mengelola PLTA Bengkok juga merefleksikan semangat PLN dalam melakukan transisi energi.
“Pembangkit ini merefleksikan semangat PLN sebagai tulang punggung transisi energi optimis, kita pasti bisa mencapai NZE seperti yang kita cita-citakan," tutur Darmawan.
Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling, Doni Bakar, menjelaskan bahwa untuk menjaga keandalan operasional PLTA Bengkok, PLN terus melakukan berbagai upaya pemeliharaan rutin. Ada dua tipe pemeliharaan berkala yang dilakukan, yaitu preventive maintenance dan periodic maintenance.
Selain itu, inspeksi umum juga dilakukan untuk PLTA Bengkok setelah 24.000 hingga 30.000 jam operasi. Setiap 40.000 hingga 45.000 jam operasi atau setiap 6-7 tahun, dilakukan juga overhaul untuk seluruh komponen PLTA Bengkok.
Dengan langkah-langkah tersebut, PLTA Bengkok mampu tetap prima meski telah beroperasi lebih dari 100 tahun.
Baca Juga: PLN Turun Mengedukasi Soal Kekerasan Gender untuk Warga PLTA Cisokan
“Kami berkomitmen untuk menjaga PLTA Bengkok terus eksis menjadi pembangkit energi hijau yang berkelanjutan. Ini menjadi bagian dari sejaran panjang pemanfaatan energi ramah lingkungan di Indonesia," tutup Doni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar