Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parah Banget Perbuatan PKS, NasDem, dan PKB ke Pendukung Anies

        Parah Banget Perbuatan PKS, NasDem, dan PKB ke Pendukung Anies Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Tonanda Putra menilai perbuatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap pendukung Anies Baswedan sangat parah.

        Pasalnya menurut Tonan, suara pendukung Anies Baswedan hanya dijadikan mainan oleh elit dari PKS, Partai NasDem, dan PKB, karena aspirasinya untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 tidak didengarkan.

        Baca Juga: Sama-sama Dijegal di Pilkada DKI Jakarta, Perlakuan Publik pada Anies dan Ahok Beda

        "Partai-partai pendukung Anies di Pilpres sudah jelas sikapnya sekarang, PKS, NasDem dan PKB sudah jelas culasnya kepada Anies, mereka cuma menjadikan Anies sebagai pendulang suara," ucapnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Rabu (4/9).

        "Terang benderang suara pendukung Anies cuma jadi mainan mereka, tepatnya jadi mainan elit partai-partai tersebut, menurut tonan itu parah banget, mereka gak peduli dengan aspirasi para pendukung Anies, mereka sama sekali engak mau mendengarkan suara para pendukung Anies, mereka gak mau mengusung Anies walaupun potensinya besar sekali di Jakarta," imbuhnya.

        Untuk diketahui, PKS, Partai NasDem, dan PKB beralih dukungan dari Anies Baswedan kepada Ridwan Kamil-Suswono sebagai cagub-cawagub untuk maju Pilkada DKI Jakarta pada November mendatang.

        Sehingga Ridwan Kamil-Suswono total didukung 13 partai politik termasuk PKS, Partai NasDem, dan PKB, yaitu PAN, PPP, PBB, PSI, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Gelora, dan Partai Garuda.

        Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata mengatakan Ridwan Kamil-Suswono menjadi kontestan cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dukungan parpol terbanyak berdasarkan Sistem Informasi Pencalonan (Silon).

        "Ya, yang pasti di Silon kami yang tadi prosesnya sudah berjalan secara terbuka ya karena syarat pendaftaran itu salah satunya hadir pasangan calon kedua hadir pimpinan partai pengusulnya," ucap Wahyu.

        "Prosedurnya tadi kami sudah terbuka jadi pendaftaran itu yang kami terima dan ketua partai pengusulnya tadi cuma 13 yang kami absen ya, bahkan tadi ketua partai yang tidak hadir kami cek langsung melalui video call," imbuhnya dalam konferensi pers di Kantor KPU Jakarta, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Sindo News.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: