Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Percepat Transisi Energi, Standard Chartered Tekankan Pentingnya Peran Pembiayaan

        Percepat Transisi Energi, Standard Chartered Tekankan Pentingnya Peran Pembiayaan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Standard Chartered Group, Bill Winters, mengadakan diskusi bersama mantan Menteri Keuangan Indonesia, Dr. Chatib Basri, di ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center dan berfokus pada dampak ekonomi makro terhadap upaya transisi energi global. Diskusi tersebut juga menyoroti peran vital pembiayaan dalam memerangi perubahan iklim dan transisi energi.

        Bill menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengembangkan platform investasi yang kuat untuk proyek-proyek ramah lingkungan. "Tanpa adanya struktur tersebut, kami percaya bahwa akan sulit untuk menarik modal yang diperlukan untuk mencapai target iklim yang begitu ambisius," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

        Sementara itu Chatib lalu turut memberikan perumpamaan “Chicken and Egg”, dimana seringkali pemerintah berfokus pada penggalangan pendanaan dari investor, sementara para investor mengharapkan pemerintah untuk menyediakan platform dan kerangka peraturan yang diperlukan terlebih dahulu.

        Baca Juga: Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan PDB Indonesia Stabil pada Semester II 2024

        Menanggapi hal tersebut, Bill menekankan perlunya kolaborasi dan inovasi, dan menyarankan bahwa menciptakan proyek-proyek yang bankable dengan kerangka kerja yang jelas akan memberikan kepercayaan yang dibutuhkan investor untuk memberikan modal pada usaha yang berkelanjutan.

        Lebih lanjut, Bill juga membahas hambatan besar yang masih ada dalam mempercepat transisi global menuju perekonomian rendah karbon. Secara khusus, ia mencatat bahwa ketidakpastian global—yang didorong oleh kekhawatiran inflasi, ketidakstabilan geopolitik, dan fluktuasi harga energi—telah menghambat tingkat investasi yang diperlukan untuk memenuhi target iklim internasional.

        “Laju investasi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca atau penyerapan karbon jauh lebih lambat dari yang kita harapkan. Ketidakpastian dalam lingkungan global jelas berkontribusi terhadap hal tersebut, namun hal tersebut bukan satu-satunya alasan. Kita perlu mendorong lebih banyak investasi untuk memenuhi kebutuhan iklim kita," jelas Bill.

        Adapun Standard Chartered sendiri telah berperan aktif dalam mempercepat transisi energi dengan mengalokasikan dana $87,2 miliar antara Januari 2021 dan September 2023 untuk pembiayaan ramah lingkungan. Standard Chartered berkomitmen untuk memobilisasi dana sebesar $300 miliar hingga 2030 untuk mendukung inisiatif hijau.

        Aspek utama dari strategi Standard Chartered adalah fokusnya pada solusi keuangan inovatif dan blended finance yang menggabungkan modal publik dan swasta untuk membuka investasi pada proyek infrastruktur dan energi berkelanjutan. 

        Baca Juga: Genjot Transisi Energi, PLN Sukses Operasikan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 Kapasitas 779 MW

        Bill menyebutkan kemitraan dengan organisasi multilateral seperti Asian Development Bank (ADB) dan World Bank merupakan hal yang penting untuk mencapai hasil yang terukur dan berkelanjutan. Kemitraan ini telah membantu menjembatani kesenjangan pendanaan untuk proyek-proyek energi terbarukan, khususnya di negara-negara berkembang dimana persepsi risiko seringkali menghambat investasi sektor swasta.

        “Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangatlah penting jika kita ingin mencapai kemajuan yang berarti dalam pendanaan transisi energi. Dengan memanfaatkan modal katalitik dari pemerintah atau bank multilateral, kita dapat mengurangi risiko investasi dan menjadikan proyek-proyek tersebut layak dilaksanakan," imbuhnya.

        Sebagai penutup, Bill menyampaikan bahwa transisi menuju energi rendah karbon adalah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen jangka panjang dari seluruh sektor, baik publik maupun swasta. Meskipun tantangan global masih ada, Winters percaya bahwa melalui kerja sama dan inovasi, dunia dapat mencapai target iklim internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: