Ada Penurunan Suku Bunga, Standard Chartered: Ekuitas dan Obligasi Punya Potensi Imbal Hasil Menarik
Wealth Solutions Chief Investment Office (CIO) dari Standard Chartered merilis laporan Global Market Outlook untuk semester kedua (H2) tahun 2024, yang berisikan strategi serta tema utama investasi untuk menavigasi pasar global.
Penurunan suku bunga oleh sejumlah bank sentral di dunia menandakan sebuah titik balik yang penting bagi para investor, karena kini para pembuat kebijakan mengalihkan fokus mereka untuk mendukung pertumbuhan.
Standard Chartered CIO menyampaikan alokasi dana pada ekuitas dan obligasi sebagai peluang untuk potensi imbal hasil yang awalnya bertujuan hanya untuk pendapatan reguler.
Baca Juga: Simak! Begini Strategi Standard Chartered Arungi Tahun 2024
“Mengingat kondisi ini, alokasi dana secara berimbang pada ekuitas dan obligasi berpeluang memberikan potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan alokasi yang sepenuhnya bertujuan menghasilkan pendapatan reguler saja,” kata Steve Brice, Global Chief Investment Officer, Standard Chartered, Rabu, (10/7/2024).
Standard Chartered CIO melihat tren ini sebagai momentum yang tepat untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dengan cara:
(i) Mengambil peluang investasi lebih besar pada ekuitas dibandingkan obligasi dan uang tunai
(ii) Mengambil peluang investasi pada ekuitas Amerika Serikat secara global dan ekuitas India di Asia
(iii) Mengambil peluang investasi pada obligasi Negara Berkembang berbasis Dolar AS sebagai upaya diversifikasi.
Tandy Cahyadi, Head of Affluent Segment, Distribution & Wealth Solution, Standard Chartered Indonesia, menjelaskan dewasa ini memang sulit memprediksi kondisi keuangan namun tetap harus mempertahankan strategi keuangan pengelolaan kekayaan dengan kuat dan seimbang untuk melindungi kesejahteraan keuangan.
“Di tengah lanskap keuangan yang dewasa ini sulit untuk diprediksi, mempertahankan strategi pengelolaan kekayaan yang kuat dan seimbang sangatlah penting untuk melindungi kesejahteraan keuangan kita,” jelasnya.
Untuk alokasi yang bersifat oportunistik, Standard Chartered CIO terus melihat pertumbuhan pada sektor-sektor pertumbuhan di AS yang berfokus pada sektor teknologi dan komunikasi.
Baca Juga: Kolaborasi Standard Chartered dan DHL: Jalan Pembiayaan Hijau untuk UMKM
Di Eropa, strategi barbel (dimana investor fokus pada obligasi jangka pendek dan jangka panjang, ketimbang jangka menengah) dinilai cukup konsisten dengan perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dengan peluang investasi yang lebih besar di sektor teknologi dan kesehatan.
Di China, tim CIO lebih memilih sektor – sektor yang menerima manfaat kebijakan pemerintah, dan menitikberatkan investasi ke sektor teknologi, layanan komunikasi, dan konsumer diskresioner (consumer discretionary).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement