Pegiat media sosial Alifurrahman merasa Presiden terpilih Prabowo Subianto dan orang-orangnya menginginkan Gibran Rakabuming Raka tidak terlalu nyaman sebagai Wakil Presiden (Wapres) sampai 2029 atau dalam satu periode pemerintah.
Sehingga menurut Alif, Prabowo Subianto dkk menghadirkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk masuk ke koalisi pemerintah, yang berpotensi akan membuat kewenangan Gibran sebagai Wapres hilang.
Baca Juga: Gantikan Gibran Target Prabowo Ajak Semua Parpol Termasuk PDIP Gabung Pemerintah
"Jadi kehadiran PDI Perjuangan di koalisi itu akan membuat posisi Gibran semakin tidak nyaman, dan itulah yang mungkin juga diinginkan oleh Prabowo Subianto dan orang-orangnya untuk memposisikan Gibran menjadi tidak terlalu nyaman atau tidak terlalu fleksibel selama pemerintahan sampai 2029," ucapnya.
"Jadi kalau kemudian setelah ini kewenangan Gibran jadi gak ada, wajar, dan PDI Perjuangan akan mendukung itu," imbuhnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Senin (23/9).
Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan jadwal pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Said mengatakan Megawati dan Prabowo kemungkinan besar akan bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
“Pertemuan Ibu ketua umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TV One News.
“Dan insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Ia mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan koalisi.
Dirinya bahkan memperkirakan pertemuan tersebut akan digelar sebelum Prabowo dilantik sebagai kepala negara menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober mendatang.
"Silaturahmi penting, akan ada pertemuan, insyaallah, iya. Bahwa akan ada pembicaraan ke situ (pembicaraan koalisi), kita tunggu saja," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: