- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Perdana di Riau, Petani Mitra Sinarmas Kebagian Dana PSR Rp60 Juta per Hektar
Sunoto baru saja terbang dari Jakarta ke Pekanbaru. Lelaki 42 tahun ini kembali ke kampungnya di Desa Tebing Lestari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau, setelah kemarin, tuntas meneken kesepahaman tiga pihak terkait Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Tiga pihak itu antara lain; Koperasi Produsen Kijang Mas Lestari yang dia pimpin, PT Buana Wiralestari Mas (Sinarmas Group) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Yang membikin Sunoto sumringah, di kesepahaman tahap II ini, 54 hektar kebun anggotanya telah kebagian dana PSR sebesar Rp60 juta per hektar. Ini berarti, dana tahap II yang diterima petani adalah Rp3,24 miliar. Cair Rp60 juta per hektar ini menjadi perdana di Riau.
"Luas kebun kami yang menjalani PSR mencapai 750 hektar. Luasan itu kami bagi dua tahap. Tahap I, September tahun lalu telah cair untuk 696 hektar. Total duit yang kami terima Rp20,88 miliar. Duitnya segitu lantaran besaran dana hibah untuk tahap I masih Rp30 juta per hektar," cerita lelaki yang sudah tiga tahun menjadi Ketua Koperasi Produsen Kijang Mas Lestari itu kepada Warta Ekonomi melalui sambungan telepon tadi siang.
Sunoto pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mereka hingga berhasil memperoleh dana hibah itu.
"Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), BPDPKS dan PT. Buana Wiralestari Mas yang sejak awal mendampingi kami," katanya.
Baca Juga: Rajin Berinovasi, Total Transaksi Bank Sinarmas Berhasil Tumbuh 51 Persen
Kebun anggota Koperasi Produsen Kijang Mas Lestari itu adalah satu dari sederet plasma PT Buana Wiralestari Mas yang dibangun pada tahun 1992. Adapun total luas kebun plasma itu mencapai 8.148 hektar.
Kepada Warta Ekonomi melalui pesan singkat, Plasma Controller Sinarmas Group wilayah Riau, HY Sihotang menyebut, hingga bulan ini, perusahaan telah merealisasikan PSR di kebun plasma dan swadaya seluas 4.620 hektar. Semuanya memakai pola kemitraan strategis. "Bibit yang kita tanam di kebun yang menjalani PSR ini adalah DxP Damimas," terangnya.
Saat ini kata Sihotang, ada 2 proposal sedang menjalani proses verifikasi untuk mendapatkan dana hibah PSR. Seluas 403 hektar di Disbun Kampar dan 77,12 hektar di Disbun Riau.
"Kami sangat berharap naiknya dana hibah PSR dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta, bisa menjadi motivasi bagi petani yang ada di sekitar kebun perusahaan untuk segera mengajukan PSR. Kalau sudah masuk masa replanting, segera saja. Ini kan untuk meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) juga. Cepat gabung cepat Untung," ujar Sihotang sambuil menyebut slogan kemitraan strategis perusahaannya itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: