Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kunjungi Erick Thohir, Anindya: Kadin Ingin Menjadi Public Private Partnership yang Aktif

        Kunjungi Erick Thohir, Anindya: Kadin Ingin Menjadi Public Private Partnership yang Aktif Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024 – 2029 pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bersama delapan perwakilan Kadin Provinsi (Aceh, Bali, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Lampung, Kep. Riau, NTB, dan Banten) dan beberapa anggota luar biasa (ALB) Kadin, mengunjungi Menteri BUMN Erick Thohir dan juga Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo di Kantor Kementerian BUMN, Senin (30/9).

        “Kami semua datang bertemu Menteri BUMN Pak Erick bersama sekitar delapan wakil dari Kadin Provinsi dan beberapa teman dari anggota luar biasa Kadin dan beberapa tim formatur. Kita ingin kerja sama dengan BUMN yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Banyak proyek-proyek di BUMN yang bisa dikerjasamakan dengan Kadin. Bagaimana mempersatukan database (Kadin – BUMN) misalnya, dan kedua apabila ada program-program investasi yang skalanya pas dimana anggota kami (Kadin) dapat ikut berpartisipasi. Semoga Kadin bisa menjadi public private partnership (yang aktif), dengan BUMN sebagai sentral,” kata Anindya.

         “Terima kasih kedatangan Pak Anin Ketua Umum Kadin. Selamat Pak Anin, salaman dulu Pak,” kata Erick, memulai pernyataannya di depan awak media.

        Erick kemudian menjelaskan, BUMN terus melakukan transformasi agar dapat menjadi “benteng” ekonomi nasional di pasar terbuka. Pemerintah, BUMN khususnya, dan Kadin harus ada improvisasi yang didorong ke depan menghadapi pasar terbuka yang sangat balance antara swasta, investasi, UMKM, dan sebagainya.

        “Tadi Pak Anin dan saya dan seluruh anggota Kadin melihat ada improvisasi yg harus kita dorong ke depan. Bahwa database ini harus dipersatukan ke depan antara Kadin dan BUMN supaya ketika ada tender-tender itu kita buka selebar-lebarnya sehingga peran swasta, UMKM bisa menjadi bagian, dengan suatu kesepakatan yaitu good governance dan transparansi, supaya kami bisa terus menjaga keterbukaan karena kami tidak mau ada korupsi di BUMN atau (kami ingin) menekan (angka) korupsi,” ucap Erick.

        Pertemuan Anindya dengan Erick dan Agus Gumiwang hari ini menjadi pertemuan kedelapan dalam tiga pekan terakhir ini dengan para menteri pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Sebelumnya, baik dalam acara silaturahmi maupun sarasehan, Anindya sudah bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: