Pengusaha Indonesia Dalami Sistem Inovatif di Pabrik SRC Holdings

Sebanyak 15 pengusaha Indonesia mengunjungi empat pabrik dan satu perusahaan logistik di Amerika Serikat untuk belajar langsung sistem manajemen "The Great Game of Business." Sistem manajemen inovatif ini diterapkan oleh SRC Holdings, sebuah perusahaan dengan omset Rp10 triliun per tahun dan dikenal dengan keberhasilannya menjalankan program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP). Kunjungan yang berlangsung pada 16-18 September 2024 di Springfield, Missouri, ini difasilitasi oleh Coach Yusman, pelatih bisnis asal Indonesia.

Pengusaha yang berpartisipasi berasal dari berbagai sektor seperti perkapalan, logistik, houseware, IT, hotel dan restoran, serta aksesoris fashion wanita. Mereka mengunjungi beberapa pabrik di bawah naungan SRC Holdings, termasuk SRC Heavy Duty, SRC Automotive, SRC Electrical, SRC Logistics, dan CNH Reman, serta belajar langsung bagaimana sistem manajemen The Great Game of Business diterapkan di pabrik-pabrik tersebut.

Baca Juga: Pengusaha Sukses Bagus Maulana Iskandar Dorong Anak Muda Terjun ke Dunia Politik

Menurut Coach Yusman, para pengusaha Indonesia tidak hanya melihat proses produksi dari awal hingga akhir, tetapi juga mengikuti dua rapat manajemen, serta melakukan Morning Leadership Walk di pabrik SRC Electrical. "Mereka bertemu langsung dengan Jack Stack, CEO SRC Holdings, dan berdiskusi dengan manajer pabrik dan karyawan lapangan untuk memahami lebih dalam penerapan sistem ini," ujar Coach Yusman.

Jack Stack, pendiri sistem manajemen The Great Game of Business, mengembangkan sistem ini setelah SRC hampir bangkrut pada 1983 dengan rasio utang yang luar biasa besar, yaitu 89.000 kali dibanding ekuitas perusahaan. Namun, dalam waktu kurang dari tujuh tahun, SRC berhasil membalikkan kondisi tersebut dan berkembang pesat. "Perusahaan dengan rasio hutang sebesar itu biasanya sudah bangkrut, tapi SRC malah berhasil dan kini memiliki 2.000 karyawan setelah 40 tahun," jelas Coach Yusman.

Sistem The Great Game of Business memungkinkan karyawan memiliki saham perusahaan melalui ESOP, sehingga mendorong keterlibatan penuh dari seluruh tenaga kerja. Para pengusaha Indonesia yang hadir diharapkan dapat mengadopsi sistem ini untuk meningkatkan manajemen internal perusahaan mereka di Indonesia.