Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Airlangga Hartarto Sebut Limbah Sawit Menjanjikan untuk Sumber Energi Terbarukan

        Airlangga Hartarto Sebut Limbah Sawit Menjanjikan untuk Sumber Energi Terbarukan Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, berada pada titik penting karena dinilai sudah memaksimalkan pemanfaatan sumber daya sekaligus mendorong keberlanjutan. Budidaya kelapa sawit sendiri telah memberikan manfaat ekonomi yang sangat besar. Akan tetapi di satu sisi juga penuh dengan tantangan salah satunya lingkungan.

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sambutannya di Konferensi Internasional 2024 bertajuk “Valorising Oil Palm and Agri Waste Feedstocks” yang diinisiasi Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) mengatakan bahwa setiap tahun, sejumlah besar biomassa yang dihasilkan dari budidaya kelapa sawit dibuang percuma.

        Hal tersebut mencakup batang pohon, tandan kosong, limbah cair dan cangkang inti sawit. Padahal, alih-alih menganggapnya sebagai limbah, Airlangga menuturkan bahwa produksi sampingan tersebut harus dianggap sebagai sumber daya berharga semisal untuk produksi bioplastic, pupuk organic dan biofuel.

        “Valorisasi bahan baku dari limbah kelapa sawit dan pertanian di Indonesia merupakan sebuah game changer karena akan menjadi salah satu hal yang mendorong penerapan ekonomi sirkular yang menyeimbangkan perlindungan lingkungan/tanggung jawab ekologis dengan pertumbuhan ekonomi. Kita dapat memastikannya dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan,” jelasnya dalam siaran persnya di Jakarta, dikutip Warta Ekonomi, Kamis (3/10/2024).

        Cangkang inti sawit dinilai berpotensi untuk mentransformasi lanskap energi di Indonesia. Pasalnya, hal tersebut dinilai sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan dengan nilai kalori yang sebanding dengan batu bara peringkat rendah.

        Baca Juga: Hadiri Sarasehan Kandin, Menko Airlangga Hartarto: Genjot Investasi Rp1.700 T, Itulah ‘PR’ Kadin

        Diketahui produksi cangkang inti sawit bisa melebihi 13,4 juta ton dan meningkatnya penggunaan cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik kelapa sawit (PKS) menandai pergeseran signifikan menuju solusi energi yang jauh lebih ramah lingkungan.

        Selain itu, kualitas cangkang inti sawit Indonesia, utamanya dari Sumatera, terkenal unggul sehingga menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di pasar negara berkembang.

        “Pemerintah Indonesia secara aktif menjajaki potensi co-firing palm kernel shell dengan batu bara peringkat rendah di pembangkit listrik dalam negeri. Kami yakin upaya ini akan menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi perekonomian dan lingkungan,” paparnya.

        Airlangga menekankan bahwa limbah kelapa sawit dan pertanian bisa menghasilkan peluang ekonomi sehingga harus dihargai. Potensi lainnya dari pemanfaatan limbah tersebut yakni menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani kecil, serta memperkuat mata pencaharian masyarakat setempat. Ini lebih dari sekadar keberlanjutan, sebab ini tentang memberdayakan masyarakat kita.

        Lebih lanjut, untuk mencapai semua tujuan tersebut, imbuh Airlangga, Indonesia memerlukan kebijakan kuat dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan. Kerangka kerja yang mendukung akan merangsang investasi dalam penelitian dan inovasi, sehingga membuka jalan bagi industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: