Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di September 2024 mencapai 10,85% (yoy). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, kredit perbankan tetap tumbuh kuat dari sisi penawaran.
"Kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Oktober 2024, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi dan kredit investasi, masing-masing sebesar 10,01% (yoy), 10,88% (yoy), dan 12,26% (yoy) pada September 2024.
Baca Juga: OJK Proyeksi Pertumbuhan Kredit di kisaran 9-11% pada 2024, Sektor Ini Penopangnya
Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11,37% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 5,04% (yoy), membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ke depan, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan tetap berada pada kisaran 10-12%.
Selain itu, pertumbuhan kredit perbankan tetap diikuti oleh rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada Agustus 2024 yang terjaga rendah, yaitu sebesar 2,26 persen secara bruto dan 0,78 persen secara neto. Rasio kredit bermasalah tersebut turun tipis dari bulan Juli 2024 yang secara bruto tercatat sebesar 2,27 persen dan 0,79 persen secara neto.
Sementara itu, ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini.
"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: