Harga minyak sawit atawa crude palm oil (CPO) dalam negeri menunjukkan tren positif pasca pelantikan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, disusul dengan pengumuman Kabinet Merah Putih yang diisi oleh 48 menteri, 56 wakil menteri, dan 5 kepala lembaga yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10/2024) lalu.
Harga CPO tercatat naik merujuk data tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) menjadi Rp14.020/kg pada Senin sore (21/10/2024). Angka tersebut tercatat naik Rp20/kg dari perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp14.000/kg pada Jumat lalu (18/10/2024).
Baca Juga: AALI dan BRIN Kolaborasi Dongkrak Produktivitas Sawit dengan Kultur Jaringan
Harga CPO di Bursa Malaysia di pasar internasional naik pada 21 Oktober 2024. Adapun harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman pada Januari naik sebesar RM37 atau setara 0,82% menjadi RM4.290 atau setara dengan US$998,37 per metric ton.
Kenaikan harga TBS sawit ini juga disusul di provinsi sentra penghasil sawit. Harga TBS di Sumatera Utara tercatat merangkak naik Rp19,85 di periode 16 Oktober – 22 Oktober 2024. Harga untuk petani mitra di Sumatera Utara pun naik menjadi Rp3.348,44 per kilogram untuk tanaman usia 10-20 tahun.
Sementara itu, harga TBS petani mitra swadaya di Riau berdasarkan Dinas Perkebunan Provinsi Riau terkerek sebesar Rp69.07 per kilogram atau sekitar 2,11% dibandingkan dengan pekan sebelumnya menjadi Rp3.348,15 per kg.
Baca Juga: Satu Dekade Jokowi, Beragam Warisan untuk Sektor Kelapa Sawit Lebih Baik
Harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Kalimantan Tengah pun kembali naik di harga Rp3.137,57 per kg. Peningkatan harga TBS sawit juga terjadi di Jambi yang mencapai Rp3.288,04/kg atau naik Rp5/kg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar