Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Turun, Keuntungan Unilever Indonesia Terpangkas 26,65%

        Pendapatan Turun, Keuntungan Unilever Indonesia Terpangkas 26,65% Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III 2024, dengan penjualan bersih sebesar Rp 27,4 triliun dan laba bersih Rp 3 triliun hingga September 2024. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023, di mana penjualan bersih mencapai Rp30,5 triliun dan laba bersih Rp4,09 triliun, terjadi penurunan penjualan sebesar 10% dan penurunan laba bersih sebesar 26,65%.

        Penurunan ini disebabkan oleh tantangan di pasar domestik, dengan pendapatan dalam negeri turun 9,9%. Kontribusi dari harga dasar (Underlying Price Growth/UPG) negatif 4,1% dan volume dasar (Underlying Volume Growth/UVG) negatif 5,8% semakin memperparah situasi. Penurunan volume ini dipicu oleh ketidakstabilan harga dan pengurangan stok pelanggan pada kuartal III.

        Direktur Utama Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui adanya tantangan tersebut, namun tetap optimis. "Kami tengah menavigasi situasi ini dengan penyesuaian strategis untuk memulihkan kinerja. Fokus kami tetap pada inovasi dan perbaikan operasional agar bisa bangkit lebih kuat," ujarnya.

        Baca Juga: PNM dan Unilever Kembali Jalin Kerja Sama Jalankan Program Bu Karsa

        Meskipun ada penurunan, Unilever masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di 13 kategori produk, menunjukkan bahwa produknya tetap menjadi pilihan konsumen. Namun, pangsa pasar 2024 masih berada di bawah level tahun 2023.

        Laba sebelum pajak (PBT) juga mengalami penurunan margin sebesar 358 basis poin akibat peningkatan investasi di bidang periklanan dan penurunan volume. Meski begitu, margin kotor masih tinggi pada 48,4%.

        Lebih lanjut Ia menuturkan jika strategi pemulihan Unilever mencakup transformasi distribusi, pengelolaan stok yang lebih efektif, dan peningkatan kehadiran di media sosial.

        Perusahaan juga meninjau kembali alokasi sumber daya serta memperkuat struktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

        “Kami percaya bahwa dengan langkah-langkah ini, kami akan mampu mengembalikan kinerja dan mencapai pertumbuhan di masa depan. Kami berkomitmen untuk bangkit lebih kuat dan tangguh,” tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: