Tahun Lalu Rugi, Kini Saratoga Investama Raup Laba Rp5,21 Triliun per September 2024
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan laba sebesar Rp5,21 triliun per 30 September 2024. Pencapaian ini melonjak 149 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan kerugian sebesar Rp10,6 triliun. Dengan pencapaian ini, laba per saham dasar menjadi Rp385 per lembar dari sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp784 per lembar.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh keuntungan bersih dari investasi pada saham dan efek lainnya yang mencapai Rp5,02 triliun, naik signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian sebesar Rp12,87 triliun.
Meski demikian, penghasilan dividen dan bunga mengalami sedikit penurunan menjadi Rp1,66 triliun dibandingkan Rp1,69 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penghasilan lainnya juga meningkat menjadi Rp13,45 miliar dari sebelumnya Rp10,61 miliar.
Sementara itu, beban usaha meningkat menjadi Rp191,27 miliar dibandingkan Rp174,56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban lainnya turun menjadi Rp9,31 miliar dari Rp18,61 miliar. Kerugian bersih selisih kurs tercatat sebesar Rp22,78 miliar, berbanding terbalik dari keuntungan selisih kurs sebesar Rp21,25 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban bunga juga mengalami kenaikan menjadi Rp107,03 miliar dari sebelumnya Rp72,85 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Vale Indonesia Turun 78,55% pada Kuartal III 2024
Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp6,36 triliun, naik 155 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian sebesar Rp11,40 triliun. Namun, beban pajak penghasilan juga naik menjadi Rp1,14 triliun dari manfaat pajak sebesar Rp801,61 miliar pada tahun sebelumnya. Akibatnya, laba periode berjalan tercatat sebesar Rp5,22 triliun, berbanding terbalik dari kerugian Rp10,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp53,71 triliun, meningkat dari akhir 2023 yang sebesar Rp48,78 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp3,6 triliun dari Rp2,15 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah aset perusahaan tumbuh menjadi Rp57,32 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp50,94 triliun.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa Saratoga Investama Sedaya berhasil memulihkan kinerja keuangannya secara signifikan di sepanjang tahun 2024, didorong oleh perbaikan portofolio investasinya dan pengelolaan beban yang lebih baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: