MR. DIY Perkuat Dominasi di Pasar Ritel Indonesia, Fokus Ekspansi hingga Pelosok Negeri
Penjualan ritel di Indonesia terus menunjukkan tren positif di tengah optimisme ekonomi yang membaik. Data Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2024 tumbuh 4,7% secara tahunan, mencapai level 210,5.
Konsumsi rumah tangga yang terjaga serta meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang musim liburan turut mendukung pertumbuhan ini. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 berada di kisaran 4,7-5,5% dibandingkan tahun lalu.
Melihat potensi pertumbuhan ini, MR. DIY, raksasa ritel perlengkapan rumah tangga, terus memperkuat posisinya di Indonesia. Dengan populasi lebih dari 282 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar utama bagi MR. DIY, yang berencana menambah jumlah toko dari lebih 850 outlet yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, Transcosmos Ekspansi ke Yogyakarta!
Ekspansi ini menegaskan dominasi MR. DIY di pasar ritel Tanah Air, memperluas akses masyarakat terhadap beragam produk perlengkapan rumah tangga.
Presiden Direktur MR. DIY, Edwin Cheah, menekankan komitmen perusahaan untuk terus menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau di lokasi-lokasi strategis.
“Kehadiran kami di seluruh Indonesia memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke produk-produk terbaik yang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Buka Gerai Mitra10 dan Atria di Purwokerto, CSAP Targetkan 100 Toko Hingga 2030
MR. DIY menawarkan 18.000 jenis produk dalam 10 kategori, termasuk alat rumah tangga, perkakas, kosmetik, mainan, dan elektronik. Toko-toko mereka dilengkapi staf terlatih yang siap membantu pelanggan menikmati pengalaman berbelanja yang nyaman dan inklusif. Lokasi yang tersebar hingga pelosok negeri tidak hanya memudahkan konsumen, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan menyediakan lapangan kerja, terutama di luar Pulau Jawa.
Dengan ekspansi yang terus berlanjut, MR. DIY memperkuat jangkauannya, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, dan mempersempit kesenjangan akses antara masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: