Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Imbas Isu Peran Ganda Saiful Mujani, Reputasi Persepi Dinilai Terancam

        Imbas Isu Peran Ganda Saiful Mujani, Reputasi Persepi Dinilai Terancam Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) belakangan tengah menjadi sorotan karena isu rangkap peran yang melibatkan Saiful Mujani. Keberadaan Saiful sebagai anggota dewan etik sekaligus pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) tak pelak menuai kritik dari berbagai kalangan yang mempertanyakan kredibilitas Persepi dalam menjaga standar etik survei. 

        Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas Prof. Dr. Asrinaldi, menilai isu peran ganda ini membahayakan Persepi dan dapat meruntuhkan kepercayaan publik. Menurutnya, keterlibatan Saiful Mujani dalam dewan etik menciptakan konflik kepentingan yang mencolok dan berpotensi sarat kepentingan politik. 

        "Saiful Mujani kita ketahui kan memang dulu bagian dari lembaga survei, ada irisannya. Perlu ada pemeriksaan kembali," ujar Prof. Dr. Asrinaldi, Jumat (15/11/2024). 

        Ia menambahkan bahwa standar etika seharusnya dijunjung tinggi oleh anggota dewan etik, terutama dalam menjaga independensi. Olehnya itu, rangkap peran sebagai pengawas dan pelaku survei dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip etis yang seharusnya dipertahankan Persepi. Tanpa netralitas, Persepi pun dianggap merusak reputasinya sendiri.

        Baca Juga: Survei IDM: Elektabilitas Tri Adhianto-Harris Bobihoe 55,7% Menang di Pilwakot Bekasi

        "Mestinya tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan walaupun dia dewan etik, etikanya begitu karena sudah pasti ada conflict of interest," tegas Prof. Dr. Asrinaldi. 

        Rangkap peran ini juga dapat menurunkan independensi dan objektivitas Persepi karena keputusan dewan etik dianggap rentan terpengaruh oleh kepentingan tertentu. Prof. Dr. Asrinal menyebut bahwa jika kondisi ini dibiarkan, kepercayaan publik terhadap lembaga survei akan semakin tergerus. 

        Persepi berpotensi merusak legitimasi hasil survei yang seharusnya bisa diandalkan publik. Integritas Persepi yang belakangan dipertanyakan pun membuat publik seolah meragukan kredibilitas lembaga ini dalam menjaga kualitas data survei yang dipublikasikan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: