Harga minyak dunia meningkat tajam pada penutupan perdagangandi Jumat (22/5). Kenaikan ini dipicu oleh sejumlah perkembangan geopolitik dunia, khususnya dari Eropa dan China.
Dilansir Senin (25/11), West Texas Intermediate (WTI) Crude Oil (Desember 2024) naik 1,63% menjadi US$71,24/barel dan Brent Crude Oil (Januari 2024) menguat 94 sen 1,27% ke US$75,17/barel.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Lakukan Pengecekan Lembaga Penyalur BBM dan LPG Jelang Nataru
Konflik Rusia-Ukraina yang kian panas menjadi salah satu penyebab gejolak harga minyak dunia. Intensifikasi serangan rudal balistik hingga infrastruktur minyak yang menjadi target serangan memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global.
Di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa perang tersebut akan meluas, bahkan berpotensi menjadi konflin antara Rusia dan Amerika Serikat (AS). Ini tidak terlepas dari izin yang diberikan AS terkait penggunaan rudal balistik buatan mereka oleh Ukraina.
Adapun kebijakan baru pemerintah China yang mendorong impor energi, diproyeksikan akan meningkatkan permintaan minyak pada November. Hal serupa juga terjadi dari Irak dan Arab Saudi, hal ini akan berdampak signifikan pada harga global.
Baca Juga: Soal Skema Subsidi BBM, Bahlil Sebut Hampir Final
Lonjakan harga minyak mencerminkan kombinasi tekanan geopolitik dan permintaan pasar yang kuat. Konflik di Ukraina terus menjadi faktor utama, sementara bertambahnya permintaan akan pasokan menjadi pelengkap dari sentimen tersebut. Meski begitu, pasar mesti mengawasi potensi perlambatan ekonomi global akibat konflik terkait.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: