Pizza Hut Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung petani lokal. Melalui Program Pizza Hut Peduli 8P, salah satunya adalah inisiatif Peduli Petani, Pizza Hut Indonesia sejak tahun 2013 telah bermitra dengan lebih dari 100 petani lokal di 9 wilayah Indonesia, termasuk Bogor, Bandung, Bandung Barat, Kendal, Pasuruan, Bali, Boyolali, Tomohon, hingga Malino.
Boy Lukito, CEO Pizza Hut Indonesia, menyatakan, “Melalui Program Pizza Hut Peduli 8P, salah satunya adalah inisiatif Peduli Petanian saling menguntungkan dengan petani lokal, sekaligus meningkatkan taraf hidup pahlawan pangan bangsa. Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya mendukung petani tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan pangan berkualitas di Indonesia.”
Baca Juga: Cadangan Pangan Masuk Level Tinggi, Prabowo Optimis Indonesia Bebas Impor 2025
Survei Persepsi Petani 2024 mengungkap, 43,8 persen petani tidak mendapatkan permodalan yang layak dan 47 persen petani tidak mendapatkan akses lahan yang mencukupi. Hal ini selaras yang dirasakan oleh salah satu petani binaan Pizza Hut Indonesia, Dede Supria dari Kelompok Tani Pangrango di Megamendung, Puncak Bogor.
Dede mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi petani adalah modal dan pemasaran. Menurut Dede, harga pupuk dan benih sering kali tidak sebanding dengan harga jual di pasar.
Kehadiran Pizza Hut Indonesia memberikan solusi nyata atas masalah ini dengan menyediakan modal pertanian serta penyerapan hasil pertanian langsung ke restoran Pizza Hut Indonesia dengan harga yang stabil.
“Setelah kemitraan dengan Pizza Hut, kami dapat menjual lebih dari 80 ton pertahunnya dan penghasilan para petani terus meningkat," ungkap Dede.
Hingga kini, bahan-bahan seperti tomat, buncis, selada, dan paprika yang digunakan oleh Pizza Hut Indonesia berasal dari para petani binaan. Bahkan, 100% paprika yang digunakan di Pizza Hut Restaurant merupakan hasil dari program ini.
Untuk memastikan bahan-bahan yang digunakan memiliki kualitas tinggi, lahan pertanian dalam program kemitraan ini mencakup hampir 3 hektar di daerah dengan ketinggian 900–1300 meter di atas permukaan laut (MDPL), yang dilengkapi dengan total 80 greenhouses. Kondisi ini sangat ideal untuk menghasilkan sayuran segar yang kemudian dipasok ke berbagai gerai Pizza Hut Indonesia.
Baca Juga: Menteri BUMN Bersyukur Atas Capaian Terbaru Sektor Pangan
Samsul Hadi, Konsultan Pertanian Pizza Hut Indonesia, menyampaikan bahwa program ini menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), yang mencakup dukungan menyeluruh seperti modal pertanian, penyediaan bibit benih terbaik, serta edukasi teknis terkait penanaman, pemeliharaan, pendistribusian, dan penyerapan hasil produksi lokal untuk Pizza Hut Indonesia.
"Inisiatif ini memberikan tiga manfaat utama: meningkatkan kesejahteraan petani, memastikan keamanan bahan berkualitas tinggi untuk Pizza Hut Indonesia, serta memperhatikan dampak lingkungan," ujar Samsul.
Dengan dukungan ini, petani lokal mampu mengoptimalkan produksi pertanian dan memastikan pasokan bahan segar berkualitas tinggi untuk Pizza Hut Restaurant, Pizza Hut Delivery, dan Pizza Hut Ristorante.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif dengan membuka lapangan pekerjaan bagi para petani, keluarga mereka, serta komunitas lokal seperti driver, pengepul, dan ibu-ibu di lingkungan pertanian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: