Harga Bitcoin saat ini jadi perbincangan, karena dipercaya makin cerah untuk jadi sumber cuan yang seksi.
Saat ini Bitcoin telah melampaui US$100.000, dan umumnya jadi komoditas panas, banyak investor yang kini merasa khawatir ketinggalan momentum (FOMO).
Trader Bitcoin, Fyqieh menyebut meskipun volatile, tetap menjadi aset yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam teknologi blockchain dan melihat kripto sebagai bagian dari portofolio investasi yang lebih besar.
"Bitcoin tetap menawarkan potensi keuntungan besar dalam jangka panjang," kata Fyqieh.
"Memang, banyak yang merasa terintimidasi melihat harga yang sudah tinggi, tapi bagi investor jangka panjang, Bitcoin masih memberikan peluang," ujar Fyqieh.
"Apakah harganya sudah terlalu tinggi? Itu tergantung pada pandangan investor terhadap perkembangan masa depan kripto. Jika investor percaya pada teknologi blockchain dan potensi adopsi kripto global, saat ini mungkin masih menjadi waktu yang baik untuk berinvestasi," pungkasnya.
Meskipun mengalami koreksi harga setelah mencapai level US$100.000, Bitcoin masih menunjukkan potensi untuk terus tumbuh.
Saat ini, harga Bitcoin bergerak sekitar US$97.393, dan beberapa analis memperkirakan harga akan melanjutkan kenaikan menuju US$120.000 pada kuartal pertama tahun 2025. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk ketertarikan institusional yang semakin besar dan kemungkinan besar regulasi yang lebih jelas di berbagai negara.
“Bagi investor yang mempertimbangkan untuk membeli Bitcoin, penting untuk memiliki strategi jangka panjang dan menghindari keputusan impulsif berdasarkan pergerakan harga jangka pendek. Bitcoin, meskipun volatile, tetap menjadi aset yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam teknologi blockchain dan melihat kripto sebagai bagian dari portofolio investasi yang lebih besar,” pungkas Fyqieh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: