Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini memimpin Delegasi Fraksi PKS bertemu dengan Perwakilan Khusus Sekjen PBB (SRSG) Untuk Isu Kekerasan Terhadap Anak atau Special Representatives of Secretary General for Violence Against Children.
Delegasi Fraksi PKS yang terdiri dari Ketua Fraksi Jazuli Juwaini, Anggota Komisi XI Ecky Awal Mucharam, Anggota Komisi I Habib Idrus Al Jufri, Anggota Komisi V Yanuar Arif Wibowo, Anggota Komisi VI Ismail Bachtiar, Anggota Komisi XII Meitri Citra Wardani dan Muhammad Haris, serta Anggota Komisi XIII Meity Rahmatia, bertemu dengan Pablo Espienella dari Kantor Perwakilan Khusus Sekjen PBB.
Delegasi disambut oleh Duta Besar LBBP Wakil Tetap RI Untuk PBB New York/Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir dan didampingi Deputi Wakil Tetap RI Untuk PBB New York Duta Besar Hari Prabowo.
Pertemuan yang diselenggarakan di PBB New York ini membahas agenda perlindungan dan kesejahteraan anak meliputi masalah-masalah kesehatan, pendidikan, serta kemajuan anak-anak di berbagai negara khususnya di Indonesia untuk mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik dan ramah untuk anak.
Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini mengatakan, Fraksi PKS DPR RI memiliki kepedulian yang besar terhadap isu dan permasalahan anak-anak sebagai generasi masa depan dunia.
Maju mundurnya dunia dan peradaban umat manusia ada di tangan mereka sebagai generasi masa depan. Maka kita semua punya tanggung jawab untuk memberikan tempat terbaik bagi tumbuh kembang dan kesejahteraan anak di muka bumi.
Sebagai bagian dari Parlemen, Fraksi PKS memiliki peran besar dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan, mengalokasikan anggaran, dan memastikan akuntabilitas kebijakan untuk kesejahteraan anak-anak Indonesia serta mencegah segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak.
"Sementara dalam kerangka kebijakan global, Fraksi PKS juga aktif mendorong kerjasama dan kolaborasi diantara negara-negara dan organisasi internasional dalam mewujudkan kualitas perlindungan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak baik di Indonesia maupun di bebagai negara," ungkap Jazuli.
Fraksi PKS DPR RI memandang Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kekerasan terhadap anak bersama-sama dengan UNICEF memiliki peran dan tugas mulia untuk melindungi dan mewujudkan kesejahteraan anak-anak di dunia.
Melalui peran badan ini serta peran PBB secara luas kami ingin upaya untuk melindungi, mencerdaskan, menyehatkan, dan menyejahterakan anak-anak di dunia terus diperjuangkan dan menjadi prioritas pembangunan global.
Untuk itu, seluruh komponen dunia harus bergandengan tangan, bekerjasama, dan berkolaborasi mewujudkannya.
"Fraksi PKS mengapresiasi dan terus mendukung Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Untuk Isu Kekerasan terhadap Anak yang bersama-sama badan lain seperti UNICEF melakukan berbagai upaya advokasi, perlindungan, dan pemajuan kesejahteraan bagi anak-anak di berbagai negara serta terus mengupayakan agar anak menjadi prioritas kebijakan global," tegasnya.
Apresiasi Perwakilan Khusus Sekjen PBB kepada Fraksi PKS
Perwakilan Khusus Sekjen PBB (SRSG) Untuk Isu Kekerasan Terhadap Anak mengapresiasi kepedulian Fraksi PKS terhadap permasalahan anak-anak baik spesifik terkait kekerasan maupun secara umum terkait kesejahteraan anak.
Pablo Espienella dari SRSG PBB memiliki pandangan dan pemahaman yang sama dengan Fraksi PKS tentang pentingnya perlindungan dan penyelamatan anak-anak dari berbagai tindak kekerasan atas nama apapun serta bagaimana mewujudkan dunia yang ramah anak, dunia yang memajukan kesejahteraan anak-anak.
Oleh karena itu, Perwakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Isu Kekerasan Terhadap Anak akan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk mengagendakan kunjungan ke berbagai negara untuk berdiskusi dengan seluruh stakeholder terkait dari pemerintahan termasuk parlemen.
Peran parlemen semakin penting dalam beberapa tahun belakangan khususnya dalam meratifikasi hak anak serta implementasinya di lapangan, persetujuan program dan anggaran serta penyediaan infrastruktur terkait kehidupan anak.
Perwakilan Khusus Sekjen PBB secara khusus mengapresiasi Indonesia karena tergabung dalam 40 negara aliansi global untuk akselerasi penanganan persoalan kekerasan terhadap anak, perlindungan anak, dan pemajuan kesejahteraan anak dalam rangka pencapaian SDGs 2030 yang tinggal 5 tahun lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat