- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Schroders Cabut dari Indonesia, BNI dan 3 Raksasa Keuangan Ini Berminat Tampung
Schroders Plc, perusahaan manajer aset global asal Inggris, berencana untuk angkat kaki dari Indonesia. Hal ini sejalan dengan strategi dari CEO baru Schroders, Richard Oldfield, yang ingin memangkas unit-unit berkinerja rendah guna memulihkan performa perusahaan.
Mengutip Reuters, dari sumber yang mengetahui rencana ini, Schroders telah menunjuk UBS sebagai penasihat untuk memuluskan proses penjualan unit bisnisnya di Indonesia. Setidaknya empat perusahaan dikabarkan berminat untuk mengambil alih aset tersebut. Tiga di antaranya adalah unit manajemen aset dari HSBC, Allianz Global Investors, serta Bank Negara Indonesia (BBNI.JK) atau BNI.
Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo belum mau berbicara lebih jauh terkait dengan kabar tersebut. Namun, Ia menegaskan bila BNI terbuka dengan segala kemungkinan untuk memperkuat bisnis.
"Sebagai bagian dari transformasi BNI, kami terbuka terhadap berbagai opsi untuk memperkuat grup bisnis," kata Okki, juga mengutip Reuters.
Namun, UBS maupun HSBC masih menolak memberikan komentar, sementara Allianz Global Investors menyatakan belum bisa menanggapi kabar tersebut.
Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Menguat, BNI Fokus Perkuat Keamanan Siber
Langkah Schroders ini dipicu oleh ketidakmampuan unit Indonesia dalam mencapai pertumbuhan signifikan di tengah ketatnya persaingan industri manajemen aset. Kinerja buruk Schroders secara global juga diperparah oleh peralihan investor ke manajer aset pasif dan alternatif yang lebih kompetitif. Saat ini, Schroders Indonesia mengelola aset sekitar US$4 miliar atau 1,6% dari total aset perusahaan di kawasan Asia-Pasifik.
Sementara, Schroders Indonesia menyatakan bahwa perusahaan masih berdiskusi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan layanan tetap berjalan.
"Kami terus berdiskusi dengan berbagai mitra potensial untuk memastikan layanan dan nilai terbaik bagi para klien kami," ujar juru bicara Schroders Indonesia, mengutip Reuters, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Schroders berencana menjual bisnisnya di Indonesia setelah tiga dekade beroperasi. Schroders hadir di Indonesia sejak tahun 1991. Per Juni 2024, Schroders Indonesia mengelola dana lebih dari IDR 63,19 triliun untuk klien-klien retail maupun institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi dan lembaga sosial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: