- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Agronomi
Indonesia Lepas Ekspor Produk Oleokimia ke India, Nilainya Capai Rp6,75 Miliar
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, resmi melepas ekspor produk turunan sawit yakni oleokimia berupa split fatty acid dan crude glycerine ke India. Nilai produk turunan sawit tersebut tercatat sebanyak 420 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp6,75 miliar. Seremonial akbar tersebut dilakukan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (17/12/2024).
Adapun produk oleokimia yang dikirim ke India tersebut merupakan produksi dari anak perusahaan grup VVF, The Vegetable Vitamin Foods Company alias PT VVF Indonesia.
Baca Juga: DPD Minta ‘Hutang’ Industri Sawit Dikembalikan ke Rakyat
Dalam acara tersebut, Budi menyebut jika pemerintah selalu berkomitmen dalam mengembangkan industri kelapa sawit agar lebih berkelanjutan.
Hal itu juga bisa dilihat dari berbagai kebijakan yang diarahkan untuk menciptakan serta menjaga keseimbangan baik untuk kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Di sisi lain, imbuh Budi, berbagai kebijakan dari pemerintah tersebut juga mendorong terlaksananya hilirisasi nasional.
Menurut Budi, pelepasan ekspor produk turunan sawit ke negara tetangga tersebut bisa dilihat sebagai bukti nyata antara sinergi pemerintah dengan swasta dalam komitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sedangkan, dukungan pemerintah di industri sawit ini diberikan dalam bentuk penerbitan kebijakan hingga kemudahan akses pasar bagi sawit Indonesia dalam berbagai perjanjian perdagangan baik domestik maupun internasional.
"Semua pihak kami harap bisa bersinergi dalam mendorong pengembangan komoditas strategis ini," kata Budi.
Pelepasan ekspor produk oleokimia itu kata Budi, diharapkan bisa memotivasi produsen produk turunan sawit lainnya untuk mengembangkan produknya serta menggencarkan ekspor sehingga meningkatkan devisa negara.
Untuk diketahui, produk oleokimia yang merupakan turunan sawit ini dalam dunia industri biasanya diaplikasikan dalam sektor pangan baik sebagai minyak goreng ataupun margarin, lalu kosmetik yang biasanya digunakan sebagai pelembab, lipstick, maupun sabun, farmasi yang berupa obat-obatan, energi yang berbentuk biodiesel, serta kimia yang bisa diolah menjadi pembersih dan pelarut.
Pihaknya pun mengapresiasi PT VVF Indonesia lantaran kerja kerasnya dalam mendorong peningkatan ekspor produk sawit Indonesia.
"Semoga pelepasan ekspor ini menjadi motivasi bagi pelaku usaha dalam mengakselerasi peningkatan ekspor produk sawit Indonesia ke pasar global," ucap Budi.
Selain itu, dia juga berharap pada perusahaan tersebut agar terus berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah, khususnya dalam bidang hilirisasi. Pasalnya, hilirisasi nanti digadang-gadang memberdayakan ekonomi Indonesia.
"Ekosistem UMKM dengan perusahaan akan ada pola kemitraan strategis," jelas dia.
Terakhir, dirinya mengimbau agar seluruh pihak tetap menjaga dan meningkatkan investasi, khususnya di sektor industri, pertanian maupun perkebunan.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Industri Kelapa Sawit, Mendag Lepas Ekspor Produk Turunan ke India
"Kebijakan pemerintah mendukung investasi ini, termasuk juga bagaimana kebijakan pemerintah daerah mendukung investasi untuk masuk, menjaga investasi agar kondusif agar tidak pergi dari Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar