Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Saham Asia Merangkak Naik, Jepang Terkoreksi Gegara Data Ekonomi Terbaru

        Bursa Saham Asia Merangkak Naik, Jepang Terkoreksi Gegara Data Ekonomi Terbaru Kredit Foto: Reuters/Toru Hanai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Asia mencatat kinerja beragam pada perdagangan di Rabu (18/12). Beberapa indeks menunjukkan penguatan, sementara lainnya mengalami koreksi jelang keputusan terkait kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed).

        Dilansir Kamis (19/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong ke dalam Bursa Saham Asia. Beberapa indeks tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan:

        • Nikkei 225 (Jepang): Melemah 0,72% ke 39.081,71
        • Topix (Jepang): Turun 0,31% ke 2.719,87
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,12% ke 2.484,43
        • Kosdaq (Korea Selatan): Meningkat 0,45% ke 697,57
        • Hang Seng (Hong Kong): Menguat 0,95% ke 19.880
        • CSI 300 (China): Naik 0,51% ke 3.941,89
        • Shanghai Composite (China): Bertambah 0,62% ke 3.382,21
        • S&P/ASX 200 (Australia): Tergelincir tipis 0,06% ke 8.309,4

        Investor Asia dalam perdagangan hari tersebut cenderung berspekulasi terkait dengan arah keputusan dari The Fed. Optimisme terkait dengan perdagangan suku bunga cenderung kuat dan menjadi katalis penggerak Bursa Saham Asia.

        Adapun Indeks Jepang terkoreksi menyusul laporan data perdagangan yang beragam pada November. Tercatat ekspor negara tersebut meningkat 3,8% secara tahunan, melampaui ekspektasi 2,8%. Sementara impor impor turun 3,8%, jauh dari proyeksi pertumbuhan 1%.

        Namun, defisit neraca perdagangan melebar menjadi 117,6 miliar yen (sekitar US$765,2 juta) atau lebih buruk dari perkiraan sebesar 688,9 miliar yen. Data ini memberikan tekanan pada indeks utama.

        The Fed Pangkas Suku Bunga

        Adapun The Fed baru-baru ini memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dari 4,25% menjadi 4,50% atau sesuai dengan ekspektasi pasar.

        Pemangkasan ini didorong oleh stabilitas pasar tenaga kerja dan terkendalinya inflasi. Kedua faktor tersebut juga akan menjadi faktor utama yang mendorong keputusan terkait dengan penurunan suku bunga lebih lanjut untuk tahun mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: