Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Delta Dunia Makmur (DOID) Boncos US$17,42 Juta pada Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya

        Delta Dunia Makmur (DOID) Boncos US$17,42 Juta pada Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya Kredit Foto: DOID
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatat kerugian periode berjalan sebesar US$17,42 juta pada kuartal III 2024, berbalik dari posisi laba US$21,66 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Walau demikian, kerugian ini menunjukkan perbaikan dibandingkan semester I 2024 ketika DOID membukukan rugi bersih US$26,6 juta.

        Melansir dari laporan keuangan Perseroan, pendapatan neto DOID tercatat sebesar US$1,34 miliar, turun tipis 1,04% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan US$1,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, beban pokok pendapatan justru naik 3,13% yoy menjadi US$1,21 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

        Penurunan kinerja keuangan tersebut turut dipengaruhi oleh penurunan EBITDA yang mencapai US$252,3 juta, atau turun 16,4% yoy. Manajemen DOID menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem serta tantangan operasional menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu, biaya keuangan juga melonjak 20% yoy karena investasi masa depan yang dilakukan perusahaan.

        Baca Juga: Delta Dunia Borong Saham Tambang Australia, Investasi Capai AU$62 Juta

        "Penting untuk dicatat bahwa kerugian ini terutama disebabkan oleh langkah proaktif yang diambil untuk memperkuat fondasi keuangan Grup, termasuk pembayaran utang lebih awal dan pembelian kembali obligasi," ungkap manajemen Delta Dunia dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (20/12/2024).

        Tindakan-tindakan ini, lanjut manajemen, meski berdampak pada hasil jangka pendek, namun diharapkan dapat mengurangi beban bunga dan meningkatkan fleksibilitas keuangan Perseroan dalam jangka panjang. 

        Dengan strategi yang telah disiapkan, perusahaan pun tetap optimistis mampu memperbaiki kinerja dan menciptakan peluang pertumbuhan yang lebih kuat di masa mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: