Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei LPI: Menkopolkam Budi Gunawan jadi Menteri Terbaik di Kabinet Merah Putih

        Survei LPI: Menkopolkam Budi Gunawan jadi Menteri Terbaik di Kabinet Merah Putih Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis hasil survei Kabinet Merah Putih (KMP) jelang tutup tahun 2024. Rilis survei itu dilangsungkan di Jakarta, pada Jumat, 20 Desember 2024. 

        Konstruksi survei ini ingin memotret 2 dimensi. Dimensi pertama, yaitu performa KMP dengan indikator yaitu, (i) Kinerja Menteri/ Kepala Lembaga Negara, (ii) Dimensi Program Kerja terhadap institusi yang dipimpinnya, baik wilayah kementerian maupun non kementerian; (iii) Kapasitasnya untuk bekerja berdasarkan Visi-Misi Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dimensi Kedua, yaitu proyeksi 2025 sekaligus harapan terbesar publik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

        "Dari sejumlah menteri yang diajukan kepada responden, LPI mendapati 10 menteri terbaik dari semua indikator itu, berdasarkan penilaian responden. Menkopolkam BG (Budi Gunawan) berada di urutan pertama dengan nilai 90.31 dan berselisih tipis dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dengan nilai 89.87,” ulas Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan di Jakarta. 

        Disusul Menteri BUMN Erick Thohir (89.85) dan menempel ketat skornya yaitu Menkeu Sri Mulyani (89.78) serta Menlu Sugiono (89.65). Menyusul kemudian, Mendikti Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brojonegoro (89.27) lalu Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar (89.19). Di rating ke delapan ada Mendikdasmen Abdul Mu'ti (88.83) dan terakhir ada Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (88.24)," lanjutnya.

        Lebih lanjut, Ali Ramadhan menjelaskan, bahwa mayoritas responden menilai kinerja Menkopolkam BG terbilang well perform dan paralel. Responden juga menilai kinerja Budi Gunawan cepat berakselerasi dengan institusi yang berada di bawah koordinasinya, baik di cluster politik maupun keamanan. 

        Responden juga mengapresiasi langkah cepat Menkopolkam Budi Gunawan saat membentuk Task Force yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah itu menjadi prioritas 100 hari pertama pemerintahan yang ditangani secara berkelanjutan, yang diterjemahkan ke dalam tujuh desk kerja, yaitu: (i) Desk Pilkada;  (ii) Desk Pencegahan Penyelundupan; (iii) Desk Pemberantasan Narkoba; (iv) Desk Penanganan Judi Online; (v) Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara; (vi) Desk Pencegahan Tindak Pidana Korupsi; dan (vii) Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data.

        "Temuan survei mendapati bahwa Menkopolkam Budi Gunawan merupakan menteri terfavorit dan mampu membangun sentimen (citra) positif yang inheren dengan performa terbaiknya dan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap visi misi serta orientasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," sambung Ali Ramadhan.

        Baca Juga: Menteri Rosan Temui 3 Perusahaan Besar Mobil Listrik China, Ini Rencana Investasi di RI

        LPI memberikan interval penilaian terhadap Kabinet Merah Putih dengan interval 0 – 100 dengan rating terendah yaitu 0 dan tertinggi 100. Dari rating tersebut, LPI menjaring 10 menteri terbaik Kabinet Merah Putih dan sejumlah pimpinan institusi negara.

        Survei nasional yang diselenggarakan LPI ini dimulai pada 12 Desember 2024 dan berakhir pada 19 Desember 2024. Survei ini bermaksud mengumpulkan pandangan kelas menengah intelektual tentang evaluasi kabinet Merah Putih akhir tahun 2024 dan Proyeksi 2025. Kelas menengah intelektual yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (S1, S2, S3) yang secara sadar dan aktif mengamati proses sosial dan  politik dan memiliki pandangan mandiri terhadap situasi sosial-politik yang terjadi, setidaknya selama tahun 2024.  

        Survei Evaluasi KMP Akhir Tahun 2024 dan Proyeksi 2025 ini dilakukan di 20 Provinsi Besar di Indonesia. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 700 orang dengan pengambilan sampel yang digunakan melalui Purposive Sampling, di mana responden yang terpilih adalah memiliki kriteria khusus seperti dosen/ pakar, peneliti, NGO, hingga aktivis. Metode dalam survei yang digunakan melalui google form, email, whatsapp hingga tatap muka secara daring. Sementara error sampling dalam survei ini +/- 3,69 % pada interval dengan tingkat kepercayaan 95%. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: