Ketua Bidang Pabrik Kelapa Sawit Perkumpulan Profesional Kelapa Sawit Indonesia (P3PI), Posma Sinurat, mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia berperan penting dalam menentukan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) nya sendiri, serta di tingkat global.
Dirinya menyayangkan bahwa penetapan harga CPO global masih didominasi oleh pasar Malaysia dan Belanda kendati Indonesia menyandang status sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia sejak tahun 2006 silam.
Baca Juga: Masih Berusia Belia, Ini Sederet Problematika Bursa CPO Indonesia
Posma pun mempertanyakan mengapa Indonesia tidak bisa membentuk dan mengatur harga CPO nya sendiri, alih-alih selalu mengikuti Malaysia dan Belanda.
“Kenapa kita tidak pernah menjadi penentu harga sendiri? Apa sih kerugiannya kalau bukan kita yang menentukan?” ungkap Posma dalam NTV Insight, dikutip Selasa (23/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 1980-an, Malaysia sudah memulai langkah strategis dengan membentuk bursa CPO. Langkah tersebut tak ayal menjadi pondasi untuk menentukan harga di pasar global. Di sisi lain, Malaysia juga mampu membangun kepercayaan pasar internasional dengan standarisasi dalam kualitas dan kuantitas.
Sedangkan Indonesia, meskipun memiliki standar sendiri, namun Posma menilai posisi Indonesia masih tertinggal dalam membangun sistem yang terintegrasi. Kendati demikian, dirinya mengapresiasi langkah pemerintah yang mulai melirik dan memprioritaskan pembentukan bursa CPO domestik.
“Indonesia sudah belajar dari pengalaman, meskipun terlambat. Bursa CPO kita sudah ada, dan beberapa transaksi sudah berjalan,” ucap dia.
Perihal bursa CPO, dia merasa optimis bahwa dalam jangka panjang bursa tersebut akan menjadi tulang punggung utama kedaulatan harga. Dengan kata lain, dia berharap Indonesia tidak hanya menjadi produsen terbesar saja, melainkan juga penentu utama dalam pasar global.
“Ketika sistem ini berjalan lebih lama, kepercayaan pasar akan meningkat. Dengan begitu, kita benar-benar bisa menjadi berdaulat dalam menentukan harga CPO,” tegasnya.
Meskipun terkesan lamban, namun dia yakin bahwa inisiatif tersebut tergolong sebagai awal yang baik. Pasalnya, langkah pemerintah dalam memperkuat peran Indonesia di pasar CPO global menjadi sinyal yang positif untuk masa depan industri kelapa sawit.
Baca Juga: Harga CPO Melonjak 31%, Industri Sawit Indonesia Malah Hadapi Tantangan Baru
Dengan kedaulatan harga, Posma menyebut Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya serta meraup manfaat ekonomi bagi semua pelaku industri kelapa sawit di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar