Bank Indonesia (BI) mengapresiasi reaksi masyarakat yang gencar menyelidiki keaslian uang rupiah usai adanya pengungkapan terkait dengan pemalsuan uang rupiah yang dicetak di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan pihaknya akan senantiasa memastikan pengelolaan uang rupiah yang mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan atau penarikan, dan pemusnahan, dilakukan dengan tata kelola yang baik.
Baca Juga: Bank Indonesia Apresiasi Aparat Mengungkap Jaringan Pembuat dan Pengedar Uang Palsu
Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkaituntuk bersama-sama meningkatkan kelancaran dan keamanan masyarakat dalam bertransaksi menggunakan uang rupiah.
"Bank Indonesia melalui program dari Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah. Kami mendorong edukasi masyarakat untuk mengenali keaslian uang rupiah kertas, salah satu cara yang mudah yang dapat dilakukan adalah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), " ungkapnya dilansir Kamis (26/12).
Adapun pihaknya memastikan bahwa uang beredar dalam masyarakat merupakan uang layak edar dan mudah dikenali ciri keasliannya. Berikut cara mengenali keaslian uang rupiah kertas menggunakan metode 3D:
- Dilihat, terdapat benang pengaman seperti dianyam dan akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
- Diraba, hasil cetak akan terasa kasar pada gambar pahlawan, burung Garuda, dan nilai nominal serta pada kode tuna netra (blind code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang.
- Diterawang, terdapat tanda air (Watermark) berupa gambar pahlawan dan Electrotype (ornamen) pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dan gambar saling isi (Rectoverso) dari logo Bl yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Marlison menuturkan pihaknya senantiasa memperkuat unsur pengaman atau security features keaslian uang dengan memperhatikan, menerapkan, dan mengadopsi inovasi teknologi terkini untuk melindungi masyarakat dari upaya pemalsuan uang.
Ia mendorong masyarakat masyarakat untuk melaporkan jika menemukan indikasi adanya pemalsuan terhadap uang rupiah.
"Bl memiliki counterfeit analysis center yaitu pusat analisis dan tenaga ahli yang dapat melakukan klarifikasi atas uang yang diragukan keasliannya guna mendukung proses penyidikan Polri," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: