Meski Kebijakan PPN 12% Jadi Ganjalan, CIMB Niaga Auto Finance Siap Tancap Gas di 2025
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menunjukkan sikap optimisme untuk menghadapi tahun 2025 meskipun sejumlah tantangan telah menanti. Perusahaan berencana tetap fokus pada tiga pilar utama bisnisnya, yaitu pembiayaan kendaraan baru, kendaraan bekas, serta fasilitas dana atau refinancing. Langkah ini didukung oleh strategi digitalisasi untuk menyederhanakan proses transaksi, sehingga memberikan pengalaman yang lebih cepat dan mudah bagi konsumen.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mengungkapkan bahwa perusahaan optimis bisa mencapai target pembiayaan sebesar Rp9 triliun pada akhir tahun 2024. “Kami tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, sehingga kinerja perusahaan dapat terus sehat dan berkelanjutan,” ujar Ristiawan, kepada Warta Ekonomi, Jumat (27/12/2024).
Meski demikian, CNAF mengakui bahwa tahun 2025 akan menjadi periode yang menantang, terutama dengan diberlakukannya kebijakan kenaikan pajak hingga 12% serta opsen pajak. Kebijakan ini diperkirakan akan memberikan dampak pada daya beli masyarakat dan potensi pertumbuhan sektor pembiayaan.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Tembus Rp8,79 Triliun, CIMB Niaga Auto Finance Optimis Tembus Target di 2024
Melihat potensi tantangan yang ada, CNAF menegaskan komitmennya untuk tetap beradaptasi dengan situasi pasar dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan pencapaian target pertumbuhan.
Adapun, penyaluran pembiayaan baru hingga November 2024 mencapai Rp8,79 triliun, tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,92 triliun.
Dari total pembiayaan tersebut, segmen kendaraan bekas memberikan kontribusi terbesar sebesar 64% atau senilai Rp5,61 triliun.
"Hal ini didorong oleh tingginya permintaan kendaraan bekas karena lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan konsumen," jelasnya.
Selain itu, pembiayaan kendaraan baru menyumbang 25% atau Rp2,15 triliun, sementara pembiayaan fasilitas dana atau refinancing berkontribusi sebesar 12% atau Rp1,01 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri